Limapuluh Kota, SUMBAR24JAM.COM – Menonton acara seni budaya memang tidak kalah menarik dari menyaksikan konser musik misalnya.Pasalnya Salah satunya menonton agenda kuda lumping, atau di beberapa daerah disebut juga sebagai jaran kepang atau jaranan atau jathilan.
Kali ini acara tradisional kuda lumping kita temui didaerah kecamatan Lareh Sago Halaban kenagarian Alang Lawas kabupaten limapuluh kota.Acara ini digelar setiap tahunnya dikala mamasuki hari lebaran buat menghibur masyarakat sekitaran serta pengunjung yang hadir menyaksikan acara tersebut.
Pentas tradisional disini bernama “Sido Rukun” yang merupakan tradisional yang sering kali diadakan setiap tahunnya didaerah tersebut.kali ini acara diadakan dilapangan bola alang lawas halaban dimulai pukul 16.00 wib 4 – 8 mei 2022.
Adat kesenian tradisional kuda lumping yang berasal dari daerah jawa ini,telah turun temburun dilakukan oleh para leluhurnya serta dikembangkan buat untuk menghibur masyarakat pada umumnya.Namun terdapat beberapa pantangan yang harus dipahami oleh mereka yang hendak menonton kuda lumping.
Salah satunya penonton tidak boleh mengenakan pakaian berwarna merah atau hijau,memakai kacamata, jam tangan dan berupa Hp ini lantaran berpotensi besar untuk dikejar oleh penari kuda lumping yang diduga telah kerasukan kuasa tak kasat mata.
Tak sedikit penonton yang menghiraukan pantangan tersebut,ada beberapa penonton yang terdampak himbas para penari kuda lumping ini,seperti sendal jepit warna Merah,hp dan lainnya yang manjadi target penari kuda lumping tersebut,itu kemudian menjadi sasaran amukan salah seorang penari. Tanpa ragu, penari itu memukulkan atribut yang dibawanya para penonton tersebut.
Beruntung aksi penari berkaus hitam yang masih terlihat setengah tidak sadar itu segera dihentikan oleh temannya yang lain. Namun nyatanya serangan yang mengancam penonton itu belum berakhir, sebab kini ganti penari lain yang malah menyerang yang melihat penonton memakai atribut yang unik tersebut. Pengunjung ibu-ibu banyak harus memacu kakinya secepat mungkin untuk menghindari amukan penari kuda lumping ini karna penari tersebut diluar kendali kesadaran masing.
Diakhir penutup acara kuda lumping tersebut pengurus Sido Rukun Lareh Sago Halaban Mengucapkan terima kasih banyak kepada penonton yang telah berpartisipasi dalam menyumbang uang ala kadar saat aksi acara tersebut.
(AR)