Limapuluh Kota, SUMBAR24JAM.id – Bangsa yang besar adalah bangsa yang mau mengenang dan menghargai jasa-jasa para pahlawannya. Ungkapan tersebut sangatlah tepat kiranya kalau diimplementasikan menjadi sebuah perwujudan nyata dalam mengibarkan semangat juang serta nilai- nilai pemikiran para pahlawan pada generasi berikutnya.
Hal tersebut diungkapkan oleh mantan Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan sekaligus ketua Organisasi PA’KSA saat memimpin upacara tabur bunga dan ziarah di makan pahlawan Nasiaonal Tan Malaka, di Nagari Pandam Gadang, Kecamatan Gunuang Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota, Selasa (21/2/23).
Terlihat hadir para anggota Pa’ksa, tokoh tokoh, walinagari setempat Devi Surya beserta perangkat serta jajaran,Puluhan awak media Luak50 hadir dan para tokoh masyarakat, yang peduli akan perjuangan para pahlawannya.
Dalam sambutannya,Ferizal Ridwan yang sekaligus penggiat YPP PDRI mengatakan, kegiatan ini merupakan dalam konteks meluruskan sejarah serta sebuah langkah mengibarkan semangat juang dan nilai- nilai serta pemikiran para pahlawan pada generasi berikutnya.Serta beliau mengajak seluruh elemen masyarakat,para tokoh-tokoh Luak50 akan memperhatikan serta mendorong pemerintah untuk menjadikan hari Tan Malaka setiap tahunnya.
Lanjutnya,Ferizal Ridwan juga menuturkan supaya pemerintah ikut andil dalam mengingat sejarah, terutama tokoh bangsa yang berasal dari kabupaten 50 kota ini.Kepada Pemerintah berharap untuk menetapkan anggaran dalam pemeliharaan situs nasional ini sesuai keputusan Presiden yang telah diputuskan dan ditanda tangani.
“Empat dari pendiri bangsa, dua diantaranya berasal dari Kabupaten Limapuluh Kota, yaitu Ibrahim Dt. Tan Malaka dan Muhammad Hatta. Untuk itu, sesuai dengan tema kita, bersyukur dan berterimakasih dalam berkah, intinya bagimana kita mewarisi dan menghormati pemikiran serta jasa dari para pahlawan,” terangnya.
Pada kesempatan itu, mantan Wabup ini juga berpesan kepada semua pihak termasuk kepada pemerintah pusat untuk jangan separoh hati dalam menghargai dan memuliakan para pahlawan, karena berdasarkan surat Keputusan Presiden RI Nomor 53 tahun 1963, Tan Malaka merupakan Pahlawan Nasional.
“Jangan kehilangan objektifitas walaupun terhadap orang yang tidak kita sukai, dalam rangka hari pahlawan ini jangan kita separoh hati untuk menghargai dan memuliakan para pahlawan yang telah ditetapkan sebagai pahlawan Nasional sebagai mana yang tercantum dalam Kepres RI Nomor 53 Tahun 63,” Pungkas mantan Wakil Bupati yang dikenal peduli dengan perjuangan Tan Malaka itu.
Kepada generasi muda,serta Masyarakat setempat Ferizal Ridwan juga berpesan bahwa kegiatan ini merupakan proses pembelajaran dan pewarisan nilai nilai sejarah, sehingga akan memupuk dan membangkitkan semangat nasionalisme, patriotisme serta cinta akan tanah air dan bangsa.
“Ini merupakan konteks pelurusan sejarah dan sebuah proses pembelajaran. Generasi kedepan haruslah generasi yang menghargai jasa pahlawan,” ujarnya.
Sementara itu walinagari setempat Devi Surya mengucapkan serta mengapresiasi akan kepedulian para mantan tokoh yang hadir serta para puluhan wartawan luak50 dalam acara tabur bunga serta mengenang jasa tokoh bangsa ini,” Tuturnya.
Sementara itu,diwaktu hari yang sama Ketua PWI Payakumbuh-Limapuluh Kota Aspon Dedi mengatakan bahwa berharap agar keberadaan situs cagar budaya Rumah Tan Malaka itu mendapat perhatian dari Pemerintah Daerah, khususnya Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota.
“Saya kira, dengan kondisi seperti ini sudah selayaknya Pemda turun tangan untuk melakukan pembenahan terhadap cagar budaya ini. Mudahan-mudahan kedepannya situs ini semakin baik dan banyak dikunjungi,” pungkasnya.
“Dengan usia yang sangat muda, sekitar tahun 1917, Tan Malaka sudah meninggalkan kampung halamannya menuntut ilmu, sampai ke negeri benda, melanjutkan cita-cita perjuangannya menggagas kemerdekaan republik Indonesia,” terangnya, dipenutup.(AR)