
Limapuluh Kota, Sumbar24jam.com -Lantai dua gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Limapuluh Kota dibasahi air jika turun hujan. Pasalnya atap gedung tersebut mengalami kerusakan sehingga air merembes ke langit-langit gedung sehingga plafon mengalami kerusakan serta banyaknya terdapat titik titik bolong akibat rembesan hujan mengguyur gedung megah tersebut.
Jelasnya terlihat kebocoran itu disaat adanya sidang paripurna serah terima jabatan bupati lama dengan bupati terpilih dan bersama anggota DPRD kabupaten 50 Kota saat penyampaian pidato perdana Bupati 50 Kota Terpilih H Safni – Ahlul Badrito. Acara Serah terima jabatan bupati lama dengan bupati baru priode tahun 2025 – 2030, Rabu (5/3/2025) sekira jam 14.00 Wib sesuai undangan beredar.
Saat awak media mencoba menghubungi serta meminta keterangan melalui WhatsApp pribadi Ketua DPRD kabupaten 50 Kota Doni Ikhlas sampai saat ini belum memberikan keterangan alias ceklis satu, berbeda halnya dengan wakil DPRD kabupaten 50 kota Alia Effendi memaparkan untuk Anggaran belum ada 2024-2025, Ujarnya.
Melihat adanya kerusakan dan air hujan pun menetes deras melalui plafon hingga terlihat jelas ditampung oleh ember plastik warna hitam, sehingga beberapa tamu undangan sempat bertanya-tanya dan sangat dipertanyakan sekali padahal anggaran setiap tahun dikucurkan untuk perbaikan gedung megah wakil rakyat ini.
Diketahui ratusan juta telah dianggarkan untuk biaya perawatan gedung DPRD kabupaten 50 Kota tahun anggaran 2024. “Ini sudah sepantasnya jadi perhatian anggota DPRD Kabupaten Limapuluh Kota. ”Kerusakan di depan mata luput dari pengawasan,apakah dibiarkan agar kerusakannya lebih parah lagi agar biaya perawatan lebih tinggi lagi. Ini biayanya sudah pasti setiap tahun dianggarkan melalui APBD Kabupaten 50 Kota.
Begitu juga warga lain,simpatisan,LSM dan rombongan terkait adanya kerusakan itu mendapat sorotan dari masyarakat karena terkesan diabaikan,sebab dari kejadian itu masyarakat yang sengaja datang mendengarkan pidato perdana Bupati terpilih 2025-2030, H Safni -Ahlul Badrito,” ujarnya.
” Setiap tahun ada dianggarkan untuk pemeliharaan, saya juga sudah melihat di DPA sudah di anggarkan untuk dana pemeliharaan ada terus,” tuturnya orang dalam yang tidak mau disebutkan namanya ke awak media.
“Terkait adanya kebocoran gedung itu saya juga tidak tau sama sekali, coba konfirmasi langsung ke Sekwan DPRD dana pemeliharaan karena sekwan yang tau,” ujarnya mengakhiri pembicaraan lewat handphonenya.
Ketika dikonfirmasi melalui WhatsApp pribadinya sekretariat DPRD Kabupaten, belum menjawab alias mati saat dihubungi. Gedung megah dan mewah ini yang dianggarkan dari uang negara serta masyarakat seharus digunakan sesuai tupoksi yang semestinya,ada apa dengan anggota DPRD kabupaten 50 Kota?
Tim