Pesisir Selatan – Anggota DPR RI Komisi XI Lisda Hendrajoni memastikan pihaknya bersama pemerintah tetap akan melanjutkan Program Indonesia Pintar atau PIP untuk tahun 2024.
“Bagi siswa yang belum mendapatkan bantuan PIP agar segera melakukan pendaftaran untuk penerimaan tahun 2024. Sebab, bantuan PIP akan tetap berlanjut dan disalurkan sama dengan tahun sebelumnya, yakni SD Rp 450 ribu, SMP Rp 750 ribu, dan SMA/SMK Rp 1 juta,” ujar Lisda saat silaturahmi dengan ratusan masyarakat di Nagari Amping Parak, Kecamatan Sutera, Pessel, Sabtu (30/12/2023).
Srikandi NasDem itu menjelaskan, para siswa kurang mampu masih akan mendapatkan bantuan sosial dari Program Indonesia Pintar (PIP) tahun 2024. Bagi siswa yang merasa layak menerima bantuan segera mendaftarkan diri pada DTKS atau database yang berisi informasi tentang keluarga miskin atau rentan yang berhak menerima berbagai jenis bantuan sosial.
“Ya, bulan Januari ini bisa didaftarkan lagi. Bagi siswa-siswi yang sudah dapat bantuan PIP atau yang belum silahkan mendaftar lagi. Tujuannya adalah untuk mengatasi angka putus sekolah dan membantu meringankan beban para orang tua yang anaknya tengah berproses menempuh jenjang pendidikan,” katanya.
Sementara itu program KIP Kuliah, kata Lisda, bertujuan untuk memberikan dukungan finansial kepada mahasiswa yang kurang mampu agar dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi.
Menurutnya, Kartu Indonesia Pintar atau KIP Kuliah adalah salah satu program unggulan dari pemerintah di bidang pendidikan. KIP Kuliah adalah bantuan biaya pendidikan yang diberikan oleh pemerintah bersama jalur aspirasi pemangku kepentingan bagi mahasiswa.
“Program KIP Kuliah ini merupakan bentuk keseriusan dari pemerintah untuk memperluas akses pendidikan tinggi terutama bagi calon mahasiswa dari keluarga kurang mampu. Sehingga tidak ada lagi alasan bagi anak yang tidak mampu secara ekonomi untuk tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi,” tuturnya.
Sebelumnya, Lisda Hendrajoni mengatakan, di tahun 2023 siswa penerima Bantuan Pendidikan Program Indonesia Pintar (PIP) di Sumatera Barat mencapai 48.000 penerima lewat jalur aspirasi Anggota Komisi X DPR.
Lisda menjelaskan, berdasarkan SK Kemendikbud bantuan PIP terdiri atas dua jalur, yakni jalur reguler yang diusulkan melalui Dinas Pendidikan Kabupaten dan Provinsi, serta jalur pemangku kepentingan yang bersumber dari aspirasi Anggota Komisi X.
Lisda menyebut, bantuan PIP merupakan program pemerintah yang disalurkan langsung kepada peserta didik melalui rekening Bank masing-masing. Ia berharap, bantuan yang tersalurkan tersebut dapat menunjang kebutuhan para siswa untuk terus melanjutkan pendidikan.
“Jadi, tidak ada lagi anak-anak kita yang putus sekolah atau terhalang sekolah karena tidak ada biaya. Banyak program pendidikan dari pemerintah yang dapat kita rasakan saat ini, salah satunya PIP dan KIP ini,” ujar Lisda.
Politisi asal Sumatera Barat itu berharap agar seluruh proses penyaluran dapat terealisasi dengan baik, sehingga dapat dirasakan manfaatnya untuk masyarakat di bidang pendidikan. Selain itu, kata dia, dengan adanya PIP dan KIP dari pemerintah dan komisi X juga diharapkan memberikan kesempatan kepada masyarakat yang kurang mampu agar terus sekolah hingga ke jenjang yang lebih tinggi.
“Kami ingin anak-anak di Sumbar bisa jadi siswa yang berkualitas dan berpendidikan tinggi sehingga bisa merubah kehidupan keluarga nantinya. Dengan demikian, tentunya keberadaan kami di Komisi X dapat lebih maksimal lagi untuk kedepannya,” tuturnya.
Foto, Anggota DPR RI Lisda Hendrajoni Komisi XI saat silaturahmi bersama ratusan masyarakat di Nagari Amping Parak, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan.