Limapuluh Kota, SUMBAR24JAM.COM – Warga Sago Lareh Halaban meratapi akan nagarinya,pasalnya setelah sekian kali masyarakatnya menghimbauan agar jalan mereka segera diperbaiki namun sampai saat ini cuman beberapa titik kilometer baru diperbaiki,Sabtu 28/5/22.
Awak media mencoba menelusuri kelokasi Jalan raya Payakumbuh-Lintau yang berstatus sebagai jalan provinsi, kondisinya makin rusak parah. Badan jalan banyak berlubang seperti kubangan kerbau dan kian hari makin rusak. Lubangnya makin dalam, bahkan ada yang mencapai 30 cm. Jalan yang rusak parah sepanjang 7 km, mulai dari bukit alang Lauik hingga Pasar Halaban Kecamatan Lareh Sago Halaban Kabupaten Limapuluh Kota (KM 15-19).
Daerah ini dan melihat bahwa lokasi ini benar benar butuh perhatian dari Gubernur Sumatera Barat H. Mahyeldi selaku pemimpin orang nomor satu disumatera Barat.
“Kami Pemotor sering kena debu di waktu lewat saat melintas di jalan bukit Alang Lawuik akibat jalan rusak karena kendaraan berat sering hilir mudik melebihi kekuatan jalan,”Ujar beberapa masyarakat ke awak Media.
Kerusakan jalan tersebut diakibatkan banyaknya mobil bertonase berat yang lalu lalang mengangkut batu kapur dolomit dengan muatan 30 – 45 ton tiap hari melewati jalan tersebut, ini tidak sebanding dengan jalan yang dilewati mobil tersebut.Padahal, jalan tersebut sebenarnya tidak layak dilewati truk besar yang kapasitas nya melebihi muatan.
Sejumlah warga masyarakat menyampaikan “Kami tidak bermaksud menghalangi halangi investasi apapun yang masuk ke kampung kami, mereka yang buat kegiatan apa pun atau lalui kampung kami,silakan atau yang mau memuat batu kapur juga silakan. Tapi tolong dimaklumi kondisi infrastruktur yang ada di kampung kami yang kuat hanya beberapa ton dipaksakan sampai 30 ton hingga lebih ,”atau lebih keluh (S) warga salah satu kampung nagari kepada awak media,”Pungkasnya.
“Kalau sudah hancur jalan ini bukan mudah untuk memperbaiki, nunggu perbaikan atau perawatan dari pemerintah juga sangat lama. Masyarakat setempat juga yang harus turun tangan memperbaiki,” Tambahnya.
Disisi lain masyarakat Lintau Arizon, salah seorang ASN warga Kota Payakumbuh yang bertugas di wilayah Kecamatan Sago Halaban Kabupaten Limapuluh Kota sangat mengeluhkan kondisi jalan yang rusak parah tersebut.
Pria yang kampungnya di Tanjung Bonai, Lintau, Kabupaten Tanah Datar itu mengaku kerusakan jalan menyebabkan boros waktu di perjalanan dan juga menyebabkan rawan kerusakan pada kendaraan. Apalagi seperti dia yang sering melewati jalan yang buruk itu. Dia sangat berharap pemerintah segera memperbaikinya. “Kerusakan sudah sangat parah. Karena itu kita berharap pemerintah provinsi segera memperbaikinya,” kata Arizon.
Arizon juga mencermati juga alat penerangan jalan yang minim juga ditemui didaerah perbukitan ini, serta kurangnya sarana jaringan komunikasi seperti internet yang tidak memadai yang saya temui, “Ungkapnya.
Kerusakan badan jalan sudah bertahun-tahun, bahkan sejak periode Gubernur Sumbar Irwan Prayitno. Perbaikan hanya menjadi mimpi bagi para pengguna jalan yang saban hari menderita ketika terpaksa melewati jalan tersebut. Tidak ada jalan alternatif lain, dari Kota Payakumbuh/ Kabupaten Limapuluh Kota menuju Lintau (Kabupaten Tanah Datar).
Masyarakat sudah sekian kali berkomentar dan mengeluhkan dengan kondisi jalan mereka ditambah dukungan seorang tokoh masyarakat DT.Penghulu Amril yang merupakan tokoh bagala “datuak ampek suku” kami menunggu kepastian dari pusat provinsi buat memperbaiki jalan kami,”tepisnya dipenutup.( Red)
Tim