SUMBAR24JAM.COM, PAINAN, PESSEL –– Dihari Bersejarah Kabupaten Pesisir Selatan diperingati setiap tanggal 15 April. Ada yang beda dengan Tahun-tahun sebelumnya, tidak diundangnya para Tokoh-tokoh Pesisir Selatan Baik yang aktif mau yang tidak aktif, seolah-olah melupakan sejarah para pejabat di Kabupaten Pesisir Selatan ini.
Sejarah lahirnya Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat ditetapkan pada tanggal 15 April 1948, dengan mematok tahun 1948 sebagai Perayaan Hari Jadi Daerahnya. Yang jadi rujukan adalah penetapan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1948 tentang Pembagian Sumatra dalam Tiga Propinsi.
Undang-Undang tersebut ditetapkan Presiden Soekarno dan Menteri Dalam Negeri Soekiman pada tanggal 15 April 1948.
Drs. Syafrizal Ucok Datuak Nan Batuah yang dihub lewat phonselnya mengatakan, ” Tidak ada dapat undangan dihari jadi Kabupaten Pesisir Selatan ke 74 Tahun ini. Entah kenapa juga tidak tau, apakah mereka sudah melupakan atau tidak mau mengenal sejarah bahwa pada tahun 2005-2010 Ada bernama Drs.H. Syafrizal MM jadi Wakil Bupati,” katanya.
Apakah mereka-mereka para pejabat Pessel sekarang melupakan sejarah, bahwa ada Mantan Bupati dan Wakil Bupati Pesisir Selatan, masih hidup aja kami sudah tidak ada penghargaan, apalagi sudah meninggal, ” cetus Ucok panggilan akrabnya.
” Pemerintahan Kabupaten Pesisir Selatan seharusnya peka terhadap ini, soalnya ini hari jadinya Kabupaten Pesisir Selatan tanah tumpah dan kelahiran kita, apakah mereka benar-benar melupakan atau disengaja suatu kekeliruan dalam memimpin,” tuturnya.
Hal yang sama juga diucapkan oleh Dr. Alirman Sori dia tidak dapat undangan dihari jadi Kebupaten Pesisir Selatan ke 74 Tahun ini, bukan itu saja sejak Bupati Alm Nasrul Abit sampai sekarang tidak pernah diundang, ” Katanya.
Entah kenapa, apa lupa dan atau sengaja tidak tahu, yang jelas itu kenyataannya, kalau lupa kan tidak masuk akal, kan ada tim yang dibentuk siapa-siapa putra/i Pesisir Selatan yang aktif maupun pensiun, seharusnya diundang,” Tutupnya.
Bedahalnya dengan Anggota DPRD Prov Sumatera Barat Zarfi Deson, SH yang dihub lewat ponselnya mengatakan, ” dia tidak dapat undangan dikasih tau saja mungkin hadir, ini kan hari bersejarah bagi Kabupaten kita, padahal pada Kamis (14/04/2022) tersebut tidak ada agenda, hampir seluruh anggota DPRD Provinsi Dapil 8 Pessel Mentawai dikantor Padang.
Nampaknya sejak Abang jadi Anggota DPRD Provinsi tidak ada koordinasi dengan kepala Daerah, padahal Dapil 8 Pessel Mentawai umumnya yang duduk jadi anggota DPRD Sumbar orang Pesisir, seharusnya mereka tersebut mencatat siapa-siapa yang akan diundang Putra/i terbaiak pessel, ” ungkapnya agak sinis.
Padahal kita bisa besinergi bagaiman Kabupaten Pesisir Selatan yang kita cintai ini terwujud sesuai Visi-misi kepala Daerah, bagaimana masyarakat Pessel sejahtera, ” ungkapnya.
Mantan Bupati Pesisir Selatan H. Hendrajoni, SH yang dihub lewat ajudannya mengatakqn, ” tidak ada dapat undangan dihari jadi pessel ke 74, entah kenapa juga tidak tau, seharusnya seluruh orang pessel pejabat maupun bukan harus ada undangan menghadiri dihari jadi Kabupaten Pessel tersebut, ” ungkapnya.
Dulu dimasa pak Hendrajoni seluruhnya diundang tokoh pessel baik yang aktif maupun yang tidak, persoalan hadir tidak hadir itu tidak urusan kita, yang jelas tetap dikasih tau ke tim jangan ada yang terlupakan untuk tidak diundang, ” ujarnya.
Ini hari jadi Kabupaten kita, tidak ada blok-blok lqgi, pemilu sudah selesai, tidak ada faktor dukung mendukung partai, ini Pessel kampung kita dan tanah kelahiran kita, mari kita bangun Kabupaten Pesisir Selatan yang lebih baik,” tutupnya.
Ketua DPRD Pessel Ermizen, Dihub lewat WhatShappnya tidak balas dan diangkat ke No 08126629xxx tidak menjawab, coba hub Wakil Ketua H. Aprial Abas, SH, MH mengatakan,” yang mengundang langsung ketua DPRD, yang buat undanga Sekwan karena memang hari jadi pessel leading sector DPRD,” katanya.
Buya panggilan Akrabnya juga merasa aneh dihari jadi pessel kok tidak ada tokoh-tokoh pessel yang hadir, ini jadi perbincangan kalangan di DPRD kemaren, soalnya pada prinsipnya seharusnya diundang tokoh pessel baik yang diperantauan maupun dimana saja,” katanya.
Menurut Epson Bersahabat pengacara muda pessel yg sudah go nasional itu mengatakan,” seyogyanya DPRD pessel harus mengundang tokoh pessel yang ada dalam dan diluar pessel. Seandainya DPRD ada seharusnya sampai ke tangan yang diundang, ternyata tidak sampai, atau tidak diundang berarti DPRD bahkan Kepala Daerah Kabupaten sengaja menghapus sejarah,”ungkapnya.
Lanjut Epi Syofyan SH,MM biasa disapa Epson itu, sebaiknya DPRD tidak boleh hal ini terjadi, melupakan sejarah dan tokoh-tokoh pesisir Selatan. Bagaimana DPRD mengurus Pansus dan Buat Perda, sedangkan mengurus hari jadi pessel aja hanya semacam undangan tidak becus,” tuturnya.
Saran Epson sebaiknya DPRD pessel mempunyai tenaga ahli, biar tidak asal 3D, yakni Datang Duduk Diam. Sekali lagi berharap DPRD bersama Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan tidak niat menghilangkan sejarah, dan jangan dibawa-bawa ke politik 2024 nanti, ” Tutup Direktur Eksekutif Kantor Hukum dan Advokat Epson bersahabat tersebut.
Simon Tanjung