Padang,Sumbar24jam.id – Malang sakijok mato itu yang dialami pelajar daerah kabupaten 50 kota, pasalnya delapan pelajar asal Limapuluh Kota, Sumatera Barat terseret ombak dan tenggelam di Pantai Air Manis Padang, Minggu (28/4/2024) sore.
Awak media mendapatkan kabar duka tersebut dibeberapa sumber media online dua orang dari delapan yang ikut berenang dinyatakan meninggal dunia, Alhamdulillah sisanya berhasil diselamatkan serta mendapatkan pertolongan serta harus dibawa ke rumah sakit terdekat.
“Benar ada sejumlah pelajar yang tenggelam di Pantai Air Manis Padang kemarin sore,” kata Kepala BPBD Padang, Hendri Zulviton ke awak media,Senin (29/4/2024).
Hendri menjelaskan awal krionogis tujuh korban ditemukan serta satunya lagi masih dalam pencarian tim penyelamat “Namun Senin (29/4/2024) dini hari tadi pukul 00.30 WIB ditemukan korban hilang dalam keadaan meninggal dunia,” jelas Hendri.
Menurut Hendri menjelaskan, peristiwa berawal ketika delapan pelajar tersebut mandi di Pantai Air Manis, Minggu (28/4/2024) sekitar pukul 16.00 WIB. Kemudian didapatkan laporan dilapangan sekitar pukul 16.10 WIB, mereka terseret ombak sehingga tenggelam.
Warga yang melihat itu kemudian menolong, dibantu oleh tim surfing Pantai Air Manis serta “Enam korban berhasil diselamatkan. Mereka adalah AAZ (11), AW (12), S (12), MR (12), RA (12), dan FN (12),” kata Hendri. Menurut Hendri, dua korban AAZ dan S terpaksa dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan bantuan medis. Satu jam pencarian kemudian ditemukan MM (8) dalam kondisi meninggal dunia.
“Pencarian dilanjutkan dengan bantuan tim Basarnas Padang hingga akhirnya ditemukan satu korban lainnya AZ (12) pada Senin (29/4/2024) dini hari pukul 00.30 WIB,” sebut Hendri.
Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malik mengatakan, Alfa Zahfira ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada Senin (29/4/2024) dini hari sekitar pukul 00.22 WIB.
“Korban ditemukan di jarak 200 meter dari lokasi awal ia dilaporkan hilang. Usai ditemukan, jasad korban dibawa ke RST Reksodiwiryo,” kata Abdul Malik via keterangan tertulis, Senin (29/4/2024) pagi.
Abdul Malik menjelaskan ombak cukup besar pada sore tersebut sehingga para korban terbawa arus hingga tenggelam,” Terangnya.
Sebelumnya, 6 korban diselamatkan saat kejadian oleh peselancar (surfing), nelayan dan masyarakat sekitar,” katanya.
Berikut identitas korban tenggelam secara keseluruhan:
1. Afri Ahmad Zain (penanganan rumah sakit)
Umur: 11 tahun
Alamat: Panti Asuhan Aisyiyah Muhammadiyah Balai Talang, Kecamatan Guguk, Kabupaten Limapuluh Kota
2. Avrilio Wafi
Umur: 12 tahun
Pekerjaan: pelajar
Alamat: Balai Talang, Kecamatan Guguk, Kabupaten Limapuluh Kota
3. Sapa (penanganan rumah sakit)
Umur: 12 tahun
Pekerjaan: pelajar
Alamat: Panti Asuhan Aisyiyah Muhammadiyah Balai Talang, Kecamatan Guguk, Kabupaten Limapuluh Kota
4. Muhammad Rafael
Umur: 12 tahun
Pekerjaan: pelajar
Alamat: Balai Talang, Kecamatan Guguk, Kabupaten Limapuluh Kota
5. Restu Anabel
Umur: 12 tahun
Pekerjaan: pelajar.
Alamat : Balai Talang, Kecamatan Guguk, Kabupaten Limapuluh Kota
6. Farwizah Nazifa
Umur: 12 Tahun
Pekerjaan: pelajar
Alamat: Balai Talang, Kecamatan Guguk, Kabupaten Limapuluh Kota
Korban meninggal dunia:
1. Mikel Maulana
Umur: 8 tahun
Pekerjaan: pelajar
Alamat: Panti Asuhan Aisyiyah Muhammadiyah Balai Talang, Kecamatan Guguk, Kabupaten Limapuluh Kota
2. Alfa Zahfira
Umur: 12 tahun
Pekerjaan: pelajar
Alamat: Balai Talang, Kecamatan Guguk, Kabupaten Limapuluh Kota
Atas meninggalnya 2 anak didik salah satu Panti Asuhan Aisyah kabupaten 50 kota,ketua DPRD kabupaten 50 kota Deni Astra mengucapkan belasungkawa sedalam dalamnya atas peristiwa ini,semoga menjadi anak shorga serta keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan oleh maha kuasa Aamiin.
Segenap Insan Pers Luak lima puluh kota juga ikut mengucapkan kata berduka cita sedalam dalamnya atas kejadian ini.Semoga kedepannya kewaspadaan dan keamanan buat anak anak yang ingin mengadakan perjalanan wisata keluar daerah,agar bisa meningkatkan keamanan kedepan nya.(*)