SUMBAR24JAM.COM, TAPAN, PESSEL -– Wakil Bupati Pesisir Selatan Apt. Rudi Hariansyah menghadiri acara peresmian pandam kuburan tiga induk suku Chaniago di Nagari Riak Danau, Sungai Rumbai Kecamatan Basa Ampek Balai, Tapan, Pesisir Selatan, Sabtu (9/1).
Dalam Sambutannya, Rudi mengatakan, ia hadir mewakili Bupati yang berhalangan hadir dikarena sedang tidak enak badan. Selain itu, ia juga sebagai anak Ghapek atau juga sanak atau Family dari suku Chaniago
“Seharusnya yang hadir pak Bupati, namun beliau berhalangan hadir dikarenakan sakit jadi saya yang mengatikan. selain itu, saya juga merupakan sanak Family dari suku Chaniago, saya merupakan anak Ghapek Chaniago,” ucap Rudi, Sabtu (9/1).
” Ia menyampaikan edukasi, teruslah untuk berfikir positif atau berfikir baik, agar kedepan hidup selalu semakin menjadi lebih baik dan tali silahturahmi akan selalu terjalin satu
Lanjut Rudi,Jangan sampai nanti didunia kita ada perselisihan ataupun permusuhan, lalu saat meninggal dunia ternyata kuburan saling bersebelahan. Jadi hentikanlah perselisihan dunia, karena ujung-ujungnya kita juga akan sama-sama kembali kedalam tanah.
“Begitupun hal lainnya, jika kita tidak bisa merubah seseorang sesuai dengan yang kita inginkan, maka rubahlah persepsi atau cara pandang kita terhadap orang tersebut. Kedepankan silahturahmi dan positif thinking agar semua menjadi lebih baik nantinya,” tuturnya.
Di kesempatan lain, Mukhsin, SE, MM selaku orang tua Ninik Mamak menyampaikan, peresmian Pendam kuburan Suku Chaniago ini akan menjadi momentum catatan bersejarah bagi seluruh Kaum Chaniago Nilau Tapan.
Sebab dalam pertemuan yang dilaksanakan di Nagari Riak Danau Tapan, bertempat di lokasi Pendam Pekuburan Tigo Induk Suku Chaniago Nilau Tapan, dilakukan peresmian lokasi pemakaman yang nantinya akan menjadi tempat peristirahatan terakhir atau pemakaman bagi anak ghapek suku chaniago. Tidak hanya itu, lokasi Pendam Pekuburan Tigo Induk Suku Chaniago Nilau Tapan, nantinya juga bisa diisi oleh urang sumando.
“Artinya, lokasi pemakaman memang untuk tigo induk Suku Chaniago. Tapi juga bisa berlaku untuk urang sumando atau suku lain selain chaniago yang dalam artian lain adalah urang sumando dari suku chaniago,” ungkap Mukhsin.
Namun itu bisa berlaku jika memang sudah ada kesepakatan mamak dari pihak urang sumando, termasuk dari anak kepenakannya. Jika memang sudah ada kesepakatan maka bisa dikuburkan di Pendam Pekuburan Tigo Induk Suku Chaniago Nilau Tapan.
Ia juga menegaskan bahwa setelah peresmian dilaksanakan. Maka, siapapun anak ghapek yang meninggal akan dikuburkan pemakaman tersebut.
Disamping itu, Ketua Panitia yang juga merupakan Wali Nagari Ampang Tulak Tapan, Darmansyah juga menungkapkan bahwa dirinya sangat bersyukur dan berterimakasih atas sumbang pikiran dari para sesepuh sekaligus tokoh didalam suku chaniago yakni H. Syamsul Rakan Chaniago, SH, MH dan H.M. Yatim Nurdin bersama Syahmardi Chan.
“Sebab karena buah pikiran mereka, maka terlaksana dan terwujudlah lokasi pemakaman mulai dari awal hingga peresmian ini berlangsung,” ungkap Darmansyah.
Selain itu, selaku ketua panitia, ia menyampaikan rasa terimakasih pada seluruh pihak yang telah ikut mendukung dan mensuport selama proses kegiatan ini berjalan. Termasuk dalam hal sumbangan yang melibatkan empat unsur yakni sumbangan dari seluruh sanak dari Nilau Tapan, dari rantau, dari sumando, dan dari ibuk-ibuk nan ghapek yang akhirnya terkumpul nilai angka mencapai lebih dari Rp.58 juta rupiah.
Simon Tanjung (AD)