SUMBAR24JAM.ID, TAPAN, PESSEL, SUMBAR
TAPAN – DI tengah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) oleh Pemerintah beberapa waktu lalu membuat para petani karet mengeluh dengan anjloknya harga karet, hal itu disampaikan oleh para petani karet di nagari Kampung Tengah Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan, Kabupaten Pesisir Pelatan, Sumbar.
Salah seorang petani karet bernama Bus (48) pada awak media mengatakan,” harga karet mengalami penurunan yang cukup drastis.
“Harga karet semula mencapai Rp 10000/kg, saat ini harga karet Rp 7.000/kg dan ada yang Rp 6.000/kg,” katanya
Dirinya mengaku bingung mau makan apa karena memang harga-harga bahan pokok dan BBM tidak sebanding dengan penghasilan harian dan mingguannya.
“Kendaraan yang kami bawa ke ladang untuk menderes karet membutuhkan BBM. Kenaikan harga BBM benar-benar membawa dampak bagi petani karet,” ujarnya.
“Kami harus lebih pandai-pandai mengatur pengeluaran dan mencukupi pendapatan agar tetap bisa makan dan mencukupi kebutuhan anak-anak kami sehari-hari, ” ucapnya.
Dirinya berharap agar harga karet tetap stabil. Hal ini demi keberlangsungan petani karet untuk menghidupi keluarganya.
Jika harga karet masih terus di bawah standar, dikhawatirkan seluruh petani karet akan gulung tikar.
“Petani karet akan sangat bersyukur jika pemerintah ikut memperhatikan harga jual beli karet, karena dari sinilah para petani karet menggantungkan kehidupan mereka dan keluarganya”tuturnya. (ALdasman)
Editor : Simon Tanjung