SUMBAR24JAM.COM, PADANG –Kisah Almarhum Dosen Fakultas Hukum UNES – Universitas Eka Sakti, Julaiddin bin J. Samsuri atau dikenal Laode, oleh Rektor UNES – AAI Padang Prof. Dr. Otong Rosadi, MH lewat akun Facebooknya Rabu (1/6/2022).
Saya sangat kehilangan, kami dan kita semua dama-sama kehilangan sosok baik ini. Keluarga Pegambiran, keluarga Pariaman, keluarga Wakatobi, keluarga Kendari, Mentawai, Manokwari, RBH, PERADI, PDIH UNTAG Semarang, dan tentu saja keluarga besar UNES-AAI
Saya beruntung sempat bertemu, bersahabat, dan menjadi koleganya. Meski dari sisi usia almarhum lebih tua beberapa tahun dari saya. Karenanya saya selalu menyebut beliau Pak Laode.
Terlahir dengan nama Julaiddin bin J. Samsuri di Wakatobi kabupaten kepulauan di Indonesia timur. Almarhum sosok petarung keras yang sekaligus sangat lembut.
Sebagai petarung ia lewati masa hidup dengan sangat keras: menjadi pelaut hingga ke Singapura, menjadi pedagang bersama tambatan hatinya di Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai. Menjadi pengantar kayu saat mula reformasi, menjadi pengantar buku subsidi ke sekolah di Padang setelahnya.
Saat menghantar buku subsidi ke sekolah SMA Ekasakti lah almarhum ditawari bekerja di Universitas Ekasaktiaai oleh almarhum Prof. Dr. H. Andi Mustari Pide,SH. Masuklah Pak Laode menjadi Kepala Satpam, sembari kuliah di S1 Ilmu Hukum.
Desember 2010, saat saya diamanahi Dekan Fakultas Hukum, pesan Bapak (saya menyebut almarhum Prof. Andi Mustari) kepada saya untuk jangan jauh dengan Laode (Bapak menyebut almarhum Julaiddin dengan sebutan ini).
Kata Bapak, Laode orang yang sangat patuh, penurut tapi juga akan sangat terdepan menjagamu. Untuk bagian yang terakhir ini, saya agak sedikit berpikir saat itu.
Ternyata almarhum Bapak benar, sejak awal 2011 selama hampir 4 tahun saya terbantu Pak Laode saat saya “all out” ngurusi Fakultas Hukum dan juga sekaligus menjadi Ketua PMB bergantian dengan Pak Sumartono (sebelum Pak Ton lulus Doktor).
Ada banyak mahasiswa Cuti Kuliah yang atas perintah saya menjadi aktif lagi. Ada banyak mahasiswa baru dari berbagai daerah yang dibantu mendaftar.
Satu pengalaman yang tak akan saya lupakan adalah, ketika saya ditemani berdua saja dengan Pak Laode. Dengan mobil rentalan, melakukan kunjungan silaturahmi ke Dharmasraya. Kami berangkat jam 17.00 dari Fakultas, sholat di masjid perjalanan makan juga hingga Jam 23.30 sampai.
Kami berdiskusi dengan Forum Facebooker Dharmasraya hingga Jam 02.00 dan kembali ke Padang lagi Jam 8.30 saya mengajar lagi. Kami berdua saja.
Banyak kenangan baik dengan almarhum. Beliau kerap membuat Pengembang di perumahan kami ketar ketir saat ditagih kewajibannya. Terakhir seminggu sebelum beliau berpulang, di depan rumah kami.
Saya sedang di kamar belum menjumpai beliau. Pak Julaiddin menelpon soal jalan terbas di samping rumah kami. Saya ingat, kata kata beliau ‘Saya menelpon ibu mewakili Pak Rektor, karena Pak Otong ini tak banyak mau bicara hak. Jangan ibu menunggu Pak Otong yang ngomong langsung yah’. Alhamdulillah meski belum semua tak sampai seminggu sudah diurug jalan yang terbas itu.
Belum lagi soal urusan listrik PJ. Beliau ini yang paling nomor satu telpon Yusuf tukang listrik, untuk ganti bola lampu persis di depan rumah kami.
Rumah beliau kami gunakan untuk tinggal sementara anak anak kami saat kami positif Covid, juga saat ada anak kemenakan perempuan yang datang ke Padang.
Pak Laode adalah sosok petarung dan sekaligus setiakawan dengan jiwa sosial tinggi. Lebih 5 periode menjadi Pak RT yang tak tergantikan, amalan jariyah nya di kompleks rumahnya di Beringin Pegambiran adalah drainase dan betonisasi jalan.
Beliau juga ayah yang sangat disiplin tapi luar biasa baik, ia memperlakukan anaknya adil. Satu orang diberi uang semuanya dapat jatah. Ayah yang baik, suami yang sangat setia pula.
Selamat jalan sahabat baik. Pak Laode orang baik, akan bersama orang-orang baik di tempat terbaik.
Penulis sempat juga meraskan kebaikan almarhum Pak Laode, dia suka bercanda, kalau ketemuan dia selalu menanyakan bagaimna kabar sehat, “katanya.
Walau penulis tidak pernah brlajar sama almarhum, tapi beliau bisa tempat diskusi, apa yang kurang atau kendala dikampus ngomonh, dengan logat bahasa Indonesia Timurnya tidak tinggal, selamat jalan pak kami alumni UNES FH Padang kehilanganmu, semoga engkau ditempatkan Syorganya Allah, Aammin.( Copy Fcebook Otong Rosadi Subang, Rektur UNES – AAI Padang)
Simon Tanjung