
Payakumbuh, Sumbar24jam.com -Akibat diitutupnya SPBU Parit, Kelurahan Napar, Kecamatan Payakumbuh Utara, Kota Payakumbuh, pasca terjadinya kebakaran truk tangki pengisi BBM pada Minggu, (23/3) sekitar pukul 02.00 Wib dinihari, membuat masyarakat yang hendak mengisi BBM, mengeluh dan kecewa.Pasalnya akibat penutupan SPBU tersebut membawa dampak besar terhadap kemacetan di ruas jalan Soekarno – Hatta tepatnya pengisian BBM di Parik Rantang kota Payakumbuh,Jumat (28/3/2025).
Dampak terbesar yang dihadapi oleh pengguna roda dua dan roda empat yang hendak mengisi BBM di kawasan SPBU Parik Rantang disekitaran jantung kota Payakumbuh. Saat awak media investigasi lapangan terlihat kepadatan dan antrian pengguna roda empat dan roda dua memasuki kawasan SPBU tersebut.
Anto salah satu perantau mudik dari provinsi Riau mengeluhkan kondisi ini terjadi akibat antrian panjang yang hendak mengisi bahan bakar di SPBU tersebut.
” Kami merasa sedih sekali pak kenapa ini dibiarkan ini terjadi, seharusnya ada solusi terbaik dan cepat supaya kemacetan panjang tak berlalu disaat masyarakat mudik tahun ini lancar dan baik,” tuturnya.
Harapannya pihak pengawasan Pertamina wilayah Sumatera dan pusat seharusnya berlaku tanggap darurat menyelesaikan perihal ini,jangan dibiarkan terlalu lama di SPBU tersebut tutup sehingga tidak menganggu perjalanan mudik kami tahun ini, apalagi bertepan dengan arus mudik lebaran 1446 H-2025 M dimana volume kendaraan sangat tinggi, sehingga tidak sedikit dari pengguna kendaraan roda dua dan empat yang terpaksa harus putar balik setelah mengetahui SPBU tutup,” tambahnya keawak media.
Sementara tempat pengisian BBM ditempat lain berjarak 7 kilometer dari lokasi sedangkan di area pasar Payakumbuh acap kali antri panjang yang membuat kami jenuh dan risih menunggu giliran antrian kami pak,kami membawa keluarga serta anak anak,” imbuhnya lagi.
Masyarakat banyak berharap, agar pelayanan dari pihak terkait bisa segera mengatasi keluhan masyarakat itu, mengingat BBM merupakan kebutuhan vital masyarakat dalam bepergian dengan menggunakan kendaraan baik roda dua maupun empat.
“Tentu kami sebagai masyarakat sangat kecewa dengan Pertamina, kenapa penutupan SPBU harus terjadi berlarut-larut. Kami sebagai masyarakat sangat membutuhkan pengisian BBM apalagi dikala arus mudik tahun ini.
Arya salah satu pemudik dari kepulauan Bengkalis yang melintas dikawasan pusat kota Payakumbuh, juga menyampaikan keluhan terhadap awak media, karena Ia berencana mengisi bahan bakar di SPBU Nomor 14.262.573 yang telah tutup beroperasi sejak empat hari terakhir harus memutar arah kembali ke tempat Pengisian SPBU yang berada dikawasan SPBU Parik Rantang,” ujarnya.
Hasil pantauan drone dari udara salah satu awak media terlihat jelas bahwa kemacetan panjang terlihat jelas disekitaran jalan Soekarno Hatta menuju tempat Pengisian SPBU Parik Rantang terkini.
Lebih jauh ia berharap agar, penyelesaian terkait persoalan terbakarnya truk pengisian BBM di SPBU beberapa hari lalu itu, jangan sampai merugikan masyarakat sebagai konsumen. Apalagi saat ini arus mudik lebaran. “Jangan sampai persoalan penutupan SPBU ini berlarut-larut dan merugikan masyarakat dan perantau seperti kami, apalagi jelang Idul Fitri,” ucapnya dengan agak kesal
Hasil pantauan awak media di lokasi SPBU Parik, terlihat dibagian depan terpasang rantai besi yang membentang dari pintu masuk hingga pintu keluar. Tak jauh dari rantai besi itu terpasang spanduk ukuran 4 meter dengan tulisan “ Mohon Maaf SPBU TIDAK Bisa Operasional Sementara”.
Sedangkan pemilik SPBU, H. Anas saat dikonfirmasi membenarkan SPBU miliknya berhenti sementara beroperasi pasca kebakaran beberapa hari lalu. Ia juga kerap menerima keluhan dari masyarakat terkait tidak beroperasinya SPBU yang mempekerjakan puluhan karyawan itu. “Untuk sementara waktu memang SPBU ini tutup atau tidak beroperasi pasca kebakaran beberapa hari lalu. Untuk operasi kembali, kami masih menunggu instruksi,” ucapnya.
Ia juga mengakui kerap menerima keluhan dari masyarakat terkait tidak beroperasinya operasi SPBU miliknya apalagi dari pemudik langsung.
“Banyak dugaan perbincangan liar bermunculan serta banyaknya masyarakat yang mempertanyakan terkait tidak beroperasinya/terhenti sementara SPBU ini, bahkan ada yang menuding kami menimbun BBM. Tapi setelah kami jelaskan, masyarakat bisa paham. Semoga kedepannya bisa segera beroperasi lagi,” ucapnya.
Sementara terkait penyebab kebakaran, H. Anak menyebutkan terjadi saat Mobil Tangki BBM akan membongkar BBM di SPBU miliknya. Diduga ada korsleting listrik, sehingga menyebabkan kebakaran saat BBM yang dibongkar mengalir. “Ada insiden kebakaran saat pembongkaran BBM. Udara BBM disambar korsleting listrik,” jelasnya dipenutup.
Editor Arul