Sijunjung,Sumbar24jam.com – Sungguh malang nasib anak di jorong Tanjuang Sijunjung ini. Diusianya menginjak 2 tahun menderita Hematemesis yang merupakan penyakit yang bisa mengancam sel sel pencernaan. Ironisnya, dalam kartu keluarga merupakan anak seorang ibu yang ditinggal pergi oleh sang ayah dan entah dimana keberadaannya. Ibu 2 anak ini merupakan termasuk keluarga kategori tergolong rentan ekonomi yang mana wajib diperhatikan oleh pemerintah setempat,Senin (20/1/2025).
Hematemesis adalah perdarahan yang berasal dari saluran cerna bagian atas. Kondisi yang dikenal juga dengan muntah darah ini biasanya ditandai dengan keluarnya darah berwarna merah terang saat muntah (perdarahan baru terjadi atau berlanjut), namun bisa juga memuntahkan cairan yang berwarna lebih gelap (perdarahan lama atau sudah bercampur dengan cairan lambung).
Bayi Keluarga malang ini berjenis kelamin perempuan bernama Almahira Mis Aprilia harus terbaring di RS M.Jamil Padang walaupun BPJS-nya keluarga miliki, namun tak semua kebutuhan medis dan obat paten yang bisa dikafer oleh Bpjs, padahal orang tua bocah ini termasuk keluarga kurang mampu. Keluarga lemah tak berdaya ini merupakan warga jorong Koto Tanjung, kecamatan Koto VII Kabupaten Sijunjung Sumatera Barat.
Anak perempuan bernama Almahira Mis Aprilia ini sepintas seperti anak lainnya. Namun Ia tidak bisa bermain layaknya anak-anak seusianya dan hanya bisa tergolek lemah di tempat tidur saat perawatan.
Keluarga bayi malang ini menceritakan kepada awak media Awal Kejadian pada bulan September lalu Ia mengalami demam panas yang sangat tinggi berkisar 40,3 C disaat itulah kami membawa anak tersebut ke puskesmas Tanjung Ampalu,” ungkapnya.
Setiba di puskesmas bayi malang ini harus ditangani sangat serius dengan dicek laboratorium hingga diketahui bahwa anak kami mengalami kelebihan sel darah putih sehingga pihak puskesmas Tanjung Ampalu menyarankan untuk dirujuk langsung ke RSUD Sijunjung.
Pihak RSUD Sijunjung disarankan untuk dirawat sehingga perawatan 7 hari lamanya harus keluarga lalui Tampa kehadiran sosok ayah anak bayi ini,” tambahnya dengan wajah sedih.
Baru selang 5 hari kami dirumah badan anak kami mengalami muntah muntah,itupun muntah yang anak kami keluarkan bukan makanan melainkan darah hingga harus dibawa lagi ke RSUD. Setelah mendapatkan perawatan hingga bayi harus dibawa pulang kembali kerumah . Muntah darah yang dialami bayi ini terus terjadi hingga 5-8 kali sehingga penanganan bayi malang ini terus diupayakan.
Almahira Mis Aprilia bayi malang terus menjalani perawatan hingga sempat dirawat disebuah klinik Permata Bunda Kota Solok selama 20 hari lamanya. Dokter menyarankan anak kami untuk melakukan Indoscopy ke RS.M.jamil Padang,” ujar sang ibu bayi.
Keluarga bayi malang sudah mengupayakan untuk mencarikan biaya buat pengobatan anaknya,karena keterbatasan biaya selama perawatan di RS M Jamil Padang” katanya.
Ironisnya, bayi yang tergolong keluarga miskin ini harus kehilangan ditinggal pergi sosok ayah kandungnya tiada kabar berita sama sekali kepada sang ibu. Pemeritah desa sempat mendaftarkan serta mengajukan permohonan bantuan biaya ke Baznas Sijunjung awal bulan kemarin namun pihak Baznas Sijunjung belum merespon pengajuan bantuan biaya untuk berobat buat Almahira Mis Aprilia di RS M Jamil Padang.
” Belum pak kami belum mendapatkan jawaban dari pihak Baznas pak,” sahutnya.
Satu-satunya harapan keluarga kini hanya mengharap bantuan dari pemerintah kabupaten Sijunjung dan para dermawan untuk biaya kesembuhan anak keduanya tersebut yang lagi dirawat di RS M Jamil Padang.
“Kami berharap agar pemerintah atau para dermawan bisa membantu kami mengobati sakit anak saya,” harapnya.
Kontak donasi bisa salurkan serta hubungi Wali nagari Koto Tanjung 081371069700 serta Paman keluarga Almahira Mis Aprilia ke nomor 081324558425, semoga para dermawan yang membantu meringankan beban biaya perawatan anak kami, kami ucapkan terima kasih serta menjadi amal ibadah yang telah membantu Aamiin,Salam Kemanusiaan.(*)