Zulfadhli Anwar
SUMBAR24JAM, Serang| Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Banten sukses menyelenggarakan Rapat Kerja IV dan Musyawarah dengan tema “Peluang dan Tantangan Gerakan Muhammadiyah”. Acara yang berlangsung di Gedung Dakwah PWM Banten ini dihadiri oleh seluruh pimpinan dan kader untuk menyelaraskan strategi dakwah dan pengembangan organisasi di tengah arus globalisasi dan digitalisasi.
Amanat Pemimpin: Sinergi dan Penguatan Kader. Ketua PWM Banten periode 2022-2027, Dr. H. M. Syamsuddin, M.Pd., dalam sambutan pembukaannya menegaskan pentingnya menyambut tantangan zaman dengan sinergi yang kuat. “Mari kita lanjutkan perjuangan dakwah Islam dan kaderisasi Muhammadiyah di Provinsi Banten. Sinergi antar majelis, lembaga, dan amal usaha, serta pelibatan kader generasi muda, adalah kunci keberlangsungan dakwah,” ucapnya, mengingatkan pesan dari Ketua PP Muhammadiyah bahwa dakwah harus menyesuaikan dengan tantangan zaman .
Dalam topik Tantangan Dakwah Digital dan Strategi Menyikapinya, sebagai pembicara kunci (keynote speaker), Dr. Desri Arwen, Wakil Ketua PWM Banten sekaligus Rektor Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT), memaparkan analisis mendalam tentang peluang dan tantangan gerakan Muhammadiyah di era digital. Berikut adalah inti dari paparannya yang disarikan berdasarkan pemikirannya yang tercatat dalam publikasi akademik dan perannya di UMT.
Tantangan Dunia Maya, Dr. Desri Arwen menyoroti kompleksitas dakwah di ruang digital, diantaranya banjirnya informasi yang tidak terverifikasi yang dapat menyesatkan pemahaman agama dan memecah belah umat. Selain itu, tren dakwah yang kadang dikemas dengan hiburan berlebihan juga perlu diwaspadai agar tidak mengurangi esensi pesan dakwah itu sendiri.
Peluang dan Pemanfaatan Teknologi, di balik tantangan, hadir peluang besar. Dr. Desri menekankan bahwa media digital harus dimanfaatkan sebagai wasilah (sarana) pergerakan yang efektif. “Setiap kita bisa menjadi dai dengan memanfaatkan smartphone (telefon pintar, red) mengunggah kutipan pengajian, membagikan pesan kebaikan di media sosial, atau membuat konten islami yang kreatif di platform seperti TikTok dan YouTube adalah bentuk dakwah yang sesuai dengan zaman,” ujarnya, menyitir semangat yang sama dari para praktisi dakwah digital.
Pentingnya Etika dan Sumber yang Sahih. Rektor UMT mengingatkan pentingnya menjaga akhlak dan etika dalam berinteraksi di dunia maya, serta melakukan tabayyun (klarifikasi) sebelum menyebarkan suatu konten. “Konten dakwah kita haruslah yang menyejukkan dan berdasarkan pada sumber ilmu agama yang benar,” imbuh Desri Arwen, putra Minang kelahiran Manggopoh, Maninjau, yang telah sukses di perantauan kota metropolitan.
Peran Generasi Muda dan Akademisi: Sebagai Rektor UMT, Dr. Desri Arwen menekankan peran strategis generasi muda dan perguruan tinggi. “Mahasiswa harus dibekali dengan ilmu agama dan metode dakwah yang tepat, serta didorong untuk menciptakan konten dakwah yang kreatif dan berbasis ilmu. Inilah bentuk pengabdian nyata kampus Muhammadiyah kepada masyarakat,” tegasnya. Hal ini sejalan dengan komitmen UMT yang terlibat dalam berbagai pelatihan digital untuk masyarakat, seperti workshop digital marketing bagi UMKM .
Membumi dan Tidak Melangit: Rapat Kerja IV PWM ini diharapkan menjadi momentum percepatan gerakan Muhammadiyah Banten. Sebagaimana pesan yang disampaikan dalam berbagai kesempatan, dakwah harus membumi dan tidak melangit, sampai ke akar rumput dan menjawab masalah nyata di masyarakat . Dengan semangat ini, PWM Banten bertekad menjadikan tantangan digital sebagai peluang untuk semakin memajukan Banten dan mencerahkan Indonesia.***
![]()
