
Payakumbuh,Sumbar24jam.com – Obrolan penuh inspirasi ” mengacu pada percakapan yang bertujuan untuk memotivasi, memberikan semangat, dan memunculkan ide-ide baru Payakumbuh 5 tahun, kedepan mau jadi apa?
Talkshow inspiratif ini terselenggara berkat dukungan dari Sky Way Coffee, Media Pres Payakumbuhpos id, serta Sikoprint.Acara yang digelar bertempat di Sky Way Coffee & Creative Space, Kamis (17/07/2025) sore.
Dalam kesempatan ini turut dihadiri oleh sejumlah mahasiswa, pelaku UMKM, kelompok pemuda, serta masyarakat umum yang antusias mengikuti jalannya diskusi penuh keakrapan. Tampak hadir pula beberapa anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Payakumbuh, antara lain Adi Suryatama, S.T., Armen Faindal, S.H., dan Ainul Farhan, J., yang menyimak secara langsung gagasan dan pandangan Wali Kota terhadap masa depan kota. Kehadiran para anggota legislatif ini memperkuat sinyal sinergi antara eksekutif dan legislatif dalam mewujudkan arah pembangunan yang selaras.
Waktu bersamaan, jajaran Pemerintah Kota Payakumbuh juga turut hadir secara lengkap. Mulai dari pejabat eselon, kepala OPD, hingga staf teknis, termasuk Kepala Bidang Pasar (Kabid) Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kota Payakumbuh, Firman Hady, ST.
Muhammad Ikhsan, host kenamaan Kota Payakumbuh yang memandu acara ini dengan gaya penyampaian komunikatif dan interaktif, berhasil menggali pemikiran serta komitmen Wali Kota Zulmaeta terhadap masa depan kota yang dipimpinnya.
Dalam perbincangan yang berlangsung hangat dan terbuka, Zulmaeta menegaskan komitmennya membangun Payakumbuh dengan pendekatan yang dekat dan berpihak kepada masyarakat dan kota Payakumbuh.
“Saya tidak mencari popularitas. Saya hanya ingin membangun kampung halaman saya. Karena itu, kami bergantian hadir ke tengah masyarakat. Bisa saya, bisa Wakil Wali Kota, atau Sekda. Yang penting, kami selalu ada untuk masyarakat,” ujar Wako Zulmaeta dengan penuh ketegasan.
Ucapan tersebut menunjukkan bahwa bagi Zulmaeta, “berat sama dipikul, ringan sama dijinjing” bahwa tugas pemerintahan bukan dibebankan pada satu orang, melainkan dijalankan bersama, bergiliran, dan penuh rasa tanggung jawab.
Menanggapi pertanyaan host seputar sejumlah kebijakan penataan kota yang sempat menimbulkan kontroversi di masyarakat, Zulmaeta menjelaskan bahwa seluruh kebijakan tersebut dirancang untuk mewujudkan tata kelola kota yang lebih baik dan tertib.
“Kami ingin bagaimana sampah tidak lagi menjadi masalah utama di sini. Soal penertiban pasar, itu bukan berarti menggusur pedagang, tetapi menata agar semua bisa berfungsi sebagaimana mestinya,” ujarnya.
Ia mencontohkan banyaknya pedagang yang menggunakan fasilitas umum seperti trotoar dan lorong jalan untuk berdagang. Hal ini, menurutnya, sering kali menimbulkan gangguan bagi masyarakat lain yang juga memanfaatkan fasilitas tersebut.
“Kami sudah siapkan kios-kios untuk pedagang. Karena itu, kami minta agar fasilitas publik tidak digunakan untuk berjualan. Kita ingin menciptakan kota yang nyaman bagi semua,” tambahnya.
Dalam hal ini, Pemko mengusung prinsip “di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung”, bahwa aturan dan keteraturan adalah bentuk penghormatan terhadap sesama warga kota.
Lebih lanjut, Zulmaeta juga menyoroti pentingnya pengembangan ekonomi lokal. Ia menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Payakumbuh secara aktif mendorong pelaku UMKM untuk naik kelas dan mampu bersaing di pasar internasional.
“Kami mendukung penuh agar UMKM kita bisa ekspor ke luar negeri. Saat ini, kita juga tengah merintis kerja sama dengan Kamar Dagang negara tetangga. Secara lisan sudah disepakati, tapi tentu tetap harus melalui aturan yang berlaku,” jelasnya.
Upaya ini mencerminkan semangat “sambil menyelam minum air”, yakni membangun ekonomi lokal sekaligus memperluas jejaring internasional demi kemajuan bersama.
Pemerintah, lanjut Zulmaeta, kini tengah menyusun regulasi yang akan menguntungkan kedua belah pihak dalam aktivitas ekspor dan impor antar daerah, termasuk dengan negara lain. Tujuannya adalah menciptakan mekanisme perdagangan yang sehat, legal, dan berpihak pada pelaku usaha lokal.
Zulmaeta juga memberikan perhatian besar terhadap potensi anak muda di Payakumbuh yang dikenal dengan semangat dan kreativitasnya. Pemerintah Kota berkomitmen untuk terus memberikan ruang, fasilitas, serta pembinaan guna mendorong lahirnya inovasi dari generasi muda.
“Saya senang dengan semangat anak muda yang inovatif. Kita akan beri ruang, pembinaan, dan waktu agar mereka bisa berkembang. Karena mereka adalah calon pemimpin masa depan yang harus kita bentuk sejak dini,” ucapnya penuh harapan.
Bagi Zulmaeta, “bambu yang bengkok pun bisa diluruskan, apalagi tunas yang masih muda” artinya, masa depan tergantung pada bagaimana generasi muda dibina hari ini.
Saat sesi tanya jawab dibuka, isu seputar kurangnya hotel yang berbintang, representatif di Kota Payakumbuh pun turut dibahas. Zulmaeta mengakui bahwa kota ini membutuhkan akomodasi memadai untuk mendukung sektor pariwisata dan pergerakan ekonomi masyarakat.
“Banyak orang yang berkunjung ke Payakumbuh, tapi menginapnya di Bukittinggi. Padahal, Payakumbuh berada di pintu gerbang Sumbar–Riau. Hotel yang memadai tentu akan meningkatkan perekonomian masyarakat kita,” terangnya.
Ia menyebutkan bahwa saat ini sudah ada beberapa investor yang menunjukkan minat membangun hotel di Payakumbuh. Namun, Pemerintah Kota lebih mengutamakan investor lokal apabila memungkinkan, sebagai bentuk pemberdayaan ekonomi daerah. “Tak ada rotan, akar pun jadi”, begitu kiranya semangat Pemko, jika belum bisa besar, mulai dari yang kecil asal tetap berdaya.
Menutup sesi talkshow, host Muhammad Ikhsan menyampaikan suara dan harapan masyarakat Kota Payakumbuh kepada Wali Kota Zulmaeta, seraya mengapresiasi keberanian dan kejelasan visi sang pemimpin.
“Harapan masyarakat kita berada di pundak Bapak. Kami berharap Bapak bisa memajukan Payakumbuh dan semoga kota ini semakin lebih baik ke depannya,” pungkas Ikhsan, menutup perbincangan sore itu dengan tepuk tangan dari para hadirin.