
Zulfadhli Anwar
SUMBAR24JAM, Padang|Menjelang kedatangan jemaah calon haji kelompok terbang (kloter) 5 Padang yang dijadwalkan tiba pada hari ini, Jumat, 9 Mei 2025, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Asrama Haji Embarkasi Padang menggelar rapat evaluasi pelayanan. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis (8/5/2025) di Studio Mini Asrama Haji dan dipimpin langsung oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Asrama Haji Embarkasi Padang, Dr. Afrizen.
Evaluasi ini menjadi bagian penting dalam memastikan kesiapan layanan secara menyeluruh.
Dalam rapat tersebut, pembahasan pengalaman menyambut kedatangan jemaah calon haji Kloter 1 Padang menjadi fokus utama evaluasi. Sebanyak 423 jemaah asal Kota Padang telah memasuki Asrama Haji pada 2 Mei 2025, dan pengalaman pelayanan terhadap para jemaah Kloter 1 dijadikan bahan pembelajaran guna menyempurnakan pelayanan pada kloter-kloter berikutnya, khususnya Kloter 5 yang segera tiba.
Dr. Afrizen menekankan bahwa pelayanan terhadap jemaah calon haji harus terus ditingkatkan, terutama bagi kelompok lanjut usia (lansia) dan jemaah dengan risiko tinggi (risti).
Menurutnya, kelompok ini memerlukan perhatian dan pendekatan yang lebih manusiawi dan responsif, sehingga seluruh petugas diharapkan lebih sigap dan peka terhadap kebutuhan mereka.
Selain itu, optimalisasi penggunaan sistem munakasah juga menjadi salah satu poin penting dalam rapat evaluasi. Sistem ini merupakan alat bantu yang sangat berguna dalam memantau dan mengelola alur serta keberadaan jemaah selama berada di asrama.
Afrizen meminta agar seluruh petugas memahami dan memaksimalkan sistem ini demi kelancaran operasional pelayanan.
“Mengingat pentingnya kenyamanan dan keamanan jemaah selama berada di lingkungan asrama, peningkatan sistem keamanan juga menjadi penekanan dalam rapat. Salah satu langkah konkret yang dibahas adalah penguatan penjagaan di pintu pagar utama, agar tidak ada akses yang tidak terkontrol ke area asrama selama masa operasional haji.” Tukas Dr. Afrizen.
Sementara itu, Kloter 2, 3, dan 4 yang berasal dari Provinsi Bengkulu diketahui hanya bersifat transit di BIM dan tidak menginap di Asrama Haji Padang.***
Sumber: Peliputan / Humpro UPT Asrama Haji Padang.