
Limapuluh Kota,Sumbar24jam.com -Peristiwa cekcok mulut menggunakan sajam menggemparkan warga masyarakat nagari Mungka. Kejadian ini membuat ketenteraman serta keamanan Jorong Padang Harapan, Kenagarian Mungka, Kecamatan Mungka, Kabupaten Lima Puluh Kota, terguncang akibat aksi brutal yang diduga dilakukan oleh seorang perangkat nagari bersama bapak mertuanya. Dengan membawa senjata tajam berupa pisau, mereka secara terbuka mengancam keselamatan salah satu warga dan keluarganya,Senin (28/4/2025).
Peristiwa ini terjadi pada Minggu malam, 27 April 2025, sekitar pukul 21.00 WIB. Berdasarkan keterangan warga, pelaku awalnya mendatangi rumah korban dan bertemu dengan istri korban pelaku melontarkan kata-kata kasar dan perintah agar korban segera menemuinya.
Saat itu, korban tengah berada di masjid untuk menghadiri rapat kepengurusan. Menyadari situasi yang genting, seorang jamaah masjid sempat mencegah korban untuk keluar menemui pelaku. Namun, pelaku yang sudah dipenuhi amarah, bersama bapak mertuanya, justru mendatangi masjid. Di hadapan jamaah yang hadir, mereka melakukan pengancaman dengan membawa senjata tajam jenis pisau.
Masyarakat melalui ketua pemuda dan tokoh masyarakat sudah melaporkan peristiwa ini kepada pihak Wali Nagari Mungka. Ironisnya, hingga saat ini belum ada tindakan tegas dari pihak Walinagari setempat. Warga menilai pihak pemerintah nagari justru terkesan melindungi pelaku, sekalipun tindakan ini jelas-jelas mengancam keselamatan warga dan mencederai wibawa pemerintahan nagari.
Seorang tokoh masyarakat yang enggan disebutkan namanya menyatakan,
“Kami sangat kecewa. Seorang perangkat nagari yang seharusnya menjadi pelindung rakyat, malah melakukan ancaman dengan pisau, apalagi di lingkungan masjid. Ini tidak bisa dibiarkan. Kalau wali nagari tetap diam, kami akan bawa kasus ini ke penegak hukum dan mengadukannya ke pemerintah daerah.”
Warga Jorong Padang Harapan menuntut agar kasus ini segera diproses sesuai hukum yang berlaku tampa ada intervensi ataupun upaya perlindungan terhadap pelaku. Mereka juga mendesak Wali Nagari untuk menunjukkan keberpihakan kepada rakyat, bukan kepada oknum pelanggar hukum,” ujarnya.
Jika dalam waktu dekat tidak ada tindakan nyata, warga siap melangkah ke jalur hukum dan membuka kasus ini ke ruang publik lebih luas, termasuk kemungkinan melakukan aksi damai untuk menuntut keadilan atas peristiwa ini.
Hingga berita ini diturunkan , Wali Nagari Mungka belum memberikan keterangan resmi atas laporan peristiwa kejadian yang telah diajukan masyarakat. Berharap kepada walinagari sebagai pemimpin Nagari masyrakat Mungka harus tegas dan adil menyikapi persoalan ini sehingga tidak ada lagi masalah ini terjadi berlarut larut kemudian hari.(bersambung)*