
Limapuluh Kota,Sumbar24jam.com – ” Mujua Tak Dapat Diraih, Malang Tak Dapat Ditolak ” Sungguh miris dan malang kisah kehidupan keluarga miskin di Jorong Subarang Nagari Taram kecamatan Harau Kabupaten Limapuluh Kota ini, Pasalnya satu keluarga yang terdiri ibu,tiga orang anaknya yang jauh dari harapan program pemerintah menekan kemiskinan, dijumpai tanpa listrik dan sangat memprihatinkan sekali kehidupan ekonominya,Jumat (9/3/2025).
Eka Maulana Saputra (27) Tahun merupakan anak nomor dua dari empat bersaudara, tinggal bersama ibunya, Nuraini (55) Tahun,dua adik kandung Anisa Nurjanah (21) Tahun dan Zalika Andana (19) Tahun yang masih sekolah berdiam di sebuah rumah yang jauh dari kata layak dengan berdindingkan papan tua yang termakan usia serta dapur rumah yang jauh dari harapan dengan dinding banyak terdapat patahan kayu yang menghiasi tempat memasak kesehariannya.
Kesedihan pilu yang teramat sangat membekas dari raut keluarga ini ditinggal pergi oleh ayah kandung tercinta yang mengalami penyakit jantung dadakan sehingga wafat serta kepergian sang ayah menambah rasa luka dalam keluarga ini.
Sementara saat ini ibunya menjadi tulang punggung keluarga malang ini, bersama anak laki-lakinya Eka Maulana yang kesehariannya untuk mencukupi kebutuhan sehari hari harus mengais rejeki dengan bekerja memakan upah di sawah dan diladang.
” Saya harus bekerja keras bersama ibunda pak,buat mencukupi kebutuhan keluarga kami sehari hari,” ungkapnya tim media.
Mereka tinggal di rumah yang berukuran sekitar 4×3 meter persegi. Dindingnya terbuat dari papan yang termakan usia sehingga hanya papan kayu atau triplek penopang angin malam untuk tidak masuk.
Saat awak media tidak sengaja berbincang dengan Eka Maulana menyampaikan, saya bekerja untuk membantu adik bungsu kami yang masih sekolah, penglihatan kami tertuju pada satu ruangan yang dalamnya hanya ada satu ruangan yang dipakai untuk tidur sekaligus memasak.
” Listrik nggk ada Eka,tutur awak media?, kami belum pernah merasakan penerangan listrik pak, itupun sudah 15 tahun serta segala upaya kami lakukan untuk permohonan dan pengajuan rumah tak layak huni hingga sekitar 15 kali berkas pengajuan sellalu kami berikan ke petugas kantor walinagari pak, terkadang pak jorong datang hanya mengambil photo rumah kami pak ? Jawabnya.
Rumah keluarga miskin itu juga belum dilengkapi fasilitas mandi cuci kakus (MCK) yang memadai,jangan perlengkapan rumah buat kebutuhan sehari hari keluarga ini harus bekerja keras buat mencari sesuap nasi.
Pada malam hari, rumah Eka Maulana keluarga malang ini dipastikan gelap gulita karena ketiadaan aliran listrik hampir 15 tahun lamanya, karena berhubungan jarak rumah dengan warga sekitar puluhan meter ditambah akses jalan yang lunak untuk dilalui,” kata Eka Maulana kepada tim awak media.
Tak hanya sampai disitu penderitaan keluarga ini, tidak pernah merasakan bantuan pemerintah baik sembako,BLT dan bantuan lainnya.PKH untuk adiknya sekolah tidak lagi mereka terima, padahal dahulu ada pak,” ungkapnya.
” Karena tidak ada listrik, pencahayaan pada malam hari mereka cukup dengan lampu teplok,” paparnya lagi.
Awak media juga menanyakan apakah tanah ini merupakan tanah kaum atau ada kendala?
” Iya pak,tanah ini milik bersama namun saat ini tanah kami ada didepan pak yang telah kami selesaikan administrasinya sehingga pengajuan rumah tak layak huni bisa kami ajukan permohonannya,” pungkasnya.
Lanjut awak media langsung memberikan Laporan intervigasi kepada Dinas Sosial kabupaten 50 Kota Indra Suriani serta mengucapkan terima kasih infonya pak, Ia berjanji Insyaa Allah Dinas Sosial kabupaten 50 kota akan segera turun lapangan sesuai kewenangan kami pak,” ujarnya kepada wartawan dan tim Investigasi.
Harapan terbesar dari keluarga malang ini buat bupati terpilih H.Safni, “semoga kami bisa mewujudkan impian keluarga kami pak terutama adik adik kami pak,yang 15 tahun kami merasakan tak ada penerangan listrik,akses jalan serta MCK dan rumah yang betul layak kami diamin,” tutupnya saat akhir kunjungan.(Red*)
Tim