Sumbar24jam.com|Pessel – Suasana politik di Pesisir Selatan memanas setelah calon bupati nomor urut 1, Rusma Yul Anwar, menyatakan bahwa mantan wakil bupati Pessel periode 2021-2023, Rudi Hariyansyah, membiayai demonstrasi yang menargetkan dirinya di Jakarta.
Pernyataan Rusma ini viral setelah beredar video yang menunjukkan dirinya bersama sang istri di hadapan sekelompok ibu-ibu. Meskipun lokasi dan waktu pernyataan tersebut tidak diketahui dengan pasti, video itu telah menimbulkan beragam reaksi.
“Beberapa kawan-kawan kita dibayar untuk demo ke Jakarta. Saya tahu itu,” ujar Rusma dalam video tersebut. Dia bahkan menegaskan bahwa dia dapat membawa orang-orang yang diduga terlibat dalam demonstrasi tersebut untuk memberikan kesaksian.
“Bisa kita bawakan orang itu kemari. Bahwa dia [Rudi Hariyansyah] menyuruh mendemo saya ke Jakarta, biar saya cepat masuk penjara. Kita bawa orangnya,” tambah Rusma.
Menanggapi tuduhan tersebut, Harmidi, selaku koordinator demonstrasi di Jakarta, langsung membantah dengan tegas. Dalam pernyataan tertulis yang diterima redaksi, Harmidi menyatakan bahwa Rusma Yul Anwar tidak seharusnya menyebarkan fitnah.
“Yang pergi demo ke Jakarta itu saya, Pak AN. Jadi jangan dibuat-buat fitnah. Saya yang memimpin pergi demo ke Jakarta. Jadi Pak AN jangan ‘gadang ota’ kalau ada Pak Wabup Rudi Hariyansyah memberi uang se rupiah pun untuk biaya saya dan kawan-kawan ke Jakarta,” tulis Harmidi.
Harmidi menambahkan bahwa dia siap bersumpah dengan Al-Qur’an untuk membuktikan kebenaran ucapannya. Dia juga menantang Rusma Yul Anwar untuk melakukan sumpah talaq tiga dengan istri masing-masing jika berani menegaskan tuduhannya.
“Kalau benar Rudi yang membiayai, saya siap bersumpah dengan Al-Qur’an 30 juz. Kapan kita bersumpah, Pak AN? Karena menyinggung yang pergi demo ke Jakarta dibiayai sama Wabup Rudi Hariyansyah, saya tantang Pak AN untuk bersumpah talaq tiga dengan istri masing-masing,” ungkapnya.
Harmidi juga menjelaskan bahwa biaya demonstrasi ke Jakarta ditanggungnya sendiri, bersama rekan-rekannya, termasuk Hamzah Jamaris. Dia menegaskan tidak ada sangkut paut Rudi Hariyansyah dalam pendanaan tersebut.
“Yang pergi ke Jakarta itu bersama kawan-kawan dan Hamzah Jamaris, murni biaya saya sendiri. Adapun kawan saya membantu, itupun sebagian, dan tidak ada sangkut pautnya dengan Rudi Hariyansyah. Hubungan saya dengan Rudi justru tidak baik gara-gara ke Jakarta itu, Pak AN,” tegas Harmidi.
Harmidi menyampaikan pesan agar Rusma tidak terus menyebarkan tuduhan tanpa bukti. Dia menegaskan bahwa dirinya sudah cukup lelah dengan isu yang melibatkan dirinya dan Rudi Hariyansyah.
“Saya sudah mulai tenang, jangan di gaduh-gaduh juga. Kalau mau jadi bupati, jadi bupati lah sendiri-sendiri, tapi jangan di singgung-singgung saya dan jangan dibuat-buat fitnah,” tutup Harmidi.(***)