Sumbar24jam.id|Pessel – Berdasarkan Hasil survei Lembaga Riset Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) dan GREAT Edunesia Dompet Dhuafa menemukan mayoritas penghasilan guru honorer di Indonesia ternyata berada di bawah Rp 2 juta per bulan, bahkan banyak yang berada di bawah Rp 500 ribu per bulan.
Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi X DPR RI Lisda Hendrajoni mengatakan bahwa ini merupakan PR Besar bagi Dunia Pendidikan di Indonesia, dan harus segera diselesaikan. Menurutnya persoalan ini sudah puluhan tahun, namun tak kunjung mendapatkan solusi. “PR besar dunia pendidikan ini harus segera diselesaikan. Pendidikan kita harus segera direformasi.
Bagaimana kita bisa menciptakan generasi unggul apabila tingkat kesejahteraan guru honorer seperti itu?,” tegas politisi Partai Nasdem tersebut.
Survei tersebut juga mengungkapkan bahwa sebanyak 42% guru memiliki penghasilan di bawah Rp 2 juta per bulan dan 13% di antaranya berpenghasilan di bawah Rp 500 ribu per bulan. Namun anehnya lagi, berdasarkan fakta di lapangan, banyak guru honorer yang justru banyak diberi peran mengajar untuk menggantikan guru tetap yang berhalangan mengajar.
Hal ini juga membuktikan bahwa dunia pendidikan kita menyimpan masalah akut yang sampai sekarang belum terselesaikan, terutama menyangkut kesejahteraan guru.
Ini kan menjadi aneh. Kita tak habis pikir, masalah ini puluhan tahun tidak kunjung selesai, padahal ini salah satu prioritas dalam langkah dan upaya mencerdaskan anak bangsa,” ungkap Politisi asal Sumatera Barat(Al/Baron)