AGAM,Sumbar24jam.id – Tingginya curah hujan dalam dua hari dengan debit air yang cukup tinggi menyebabkan labilnya kondisi tanah dalam menyerap volume air di daerah pegunungan (Marapi dan Singgalang)
Bencana alam Galodo atau banjir bandang dari Gunung Singgalang menghantam Galudua, Koto Tuo Ampek Koto, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, terjadi pada Sabtu (11/5) malam saat curah hujan tinggi disertai petir.
Data sementara dihimpun dari warga setempat bencana Galodo terjadi sekitar pukul 22.00 Wib, disaat hujan dengan intensitas tinggi membuat sungai Tuhua dipenuhi material kayu dan rumpun bambu dari arah Gunung Singgalang.
Mawaddah (28) warga Galudua menyebutkan curah hujan lebat disertai petir sejak Sabtu senja sehingga terjadi bencana Galodo.
Warga panik karena air sungai yang deras disertai material limbah kayu dan rumpun bambu dari Gunung Singgalang.
“Kami belum mengetahui secara pasti ada korban dan dampak kerusakan terhadap rumah penduduk. Kini kami berupaya menyelamatkan diri,”ujar perempuan satu anak itu.
Dari laporan lainnya, bencana juga dikabarkan menimpa Balingka.dan Malalak Timur Kabupaten Agam, belum diperoleh ada laporan korban jiwa dan kerusakan ditimbulkan.
Musibah itu menerjang di anak sungai dan jalan. Air melaju kencang membawa bebatuan dan kayu ke hilir. Melanyai Desa Gantiang, terus ke Koto Gadang dan meluncur ke Ngarai Sianok.
Selain itu, diperoleh informasi jalan ke Maninjau putus dan sejumlah rumah hanyut. Bebatuan menumpuk di jalan.
Bencana banjir bandang juga terjadi disejumlah titik di Kabupaten Tanah Datar. Dari data sementara akibat bencana tersebut sejumlah jembatan rusak, sejumlah rumah rusak dan diduga ada korban jiwa.
Puncak Galodo dan bencana Banjir terpantau daerah yang dilalui saat peristiwa terjadi Sabtu (11/05/24) JAM 23.00 malam, berikut data sementara yang diperoleh awak media Sumbar24jam.id di pagi Minggu 12 Mei 2024 Sebagai berikut:
1. Simpang Bukik Batabuah, Canduang, Agam
2. Depan Bika Mariana, T.Datar
3. Air Mancur Lembah Anai, T.Datar + jalan terban (jalan ditutup)
4. Sungai Pua, Agam
5. Pasia Laweh, Sungai Tarab. T.Datar
6. Kubang Putih, Agam
7. Sarasah, Gasang, Maninjau, Agam
8. Aia Angek/Pandai Sikek X Koto, Tanah Datar
9. Galudua IV Koto AgamSementara itu data Korban meninggal dunia akibat galodo di Sungai Pua dan Bukik Batabuah yang diterima di Kamar Jenazah RS Achmad Moechtar Bukittinggi sebanyak 12 jenazah, dengan rincian sebagai berikut:
Laki-laki : 3
Perempuan : 9
Dengan identitas yang sudah terdata:
1. Nama: Adek Hendra (L)
Umur : 40 th
Alamat: Bukik Batabuah
2. Nama: Adila (P)
Umur: 57 THN
Alamat: Payakumbuh
3. Nama : Resfanel ( P)
Umur: 65 THN
Alamat: Simpang Bukik jrong Kubang Duo koto panjang,bukik batambuah,kec.canduang kec.agam
4. Nama: Suryani (p)
Umur : 52 th
Alamat: jl U Dr Garang kamp kubu tangah Galuang
5. Nama : Syaukani Sani ( L)
Umur : 56 th
Alamat : kapalo koto
6. Nama: Maryam M Akbar (p)
Umur: 8 th
Alamat: Simpang Bukik
7. Nama : Warni Bahar (p)
Umur : 64 th
Alamat : Simpang Bukik
8. Nama : Shanum (P)
Umur : 3 th
Alamat Simp Bukik
Untuk 4 jenazah lagi masih dilakukan pemeriksaan dan identifikasi.
Selanjutnya tim media menuju ke ngarai sianok pagi ini, dan kondisi air sungai sudah cukup stabil,
Demikian laporan sementara yang dapat kami sampaikan.
Editor Arul