
Pessel,Sumbar24jam.id – Polsek Linggo Sari Baganti Polres Pessel berhasil mengamankan sedikitnya 11 pelajar SMA 1 Linggo Sari Baganti, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat yang bolos sekolah, saat jam belajar, dalam sebuah razia yang dipimpin oleh Kapolsek IPTU Hendra, SH, MH.
Mereka diamankan oleh jajaran Polsek Linggo Sari Baganti setelah menerima laporan dari masyarakat adanya belasan pelajar yang tengah nongkrong disebuah warung dibelakang sekolah
Dari informasi masyarakat tersebut, bukan nongkrong saja, tapi juga banyak pelajar yang membawa motor knalpot Brong sehingga menganggu masyarakat dengan bisingnya kendaraan mereka. Sehingga Polsek dengan anggota langsung bergerak ditemukan belasan pelajar yang semuanya berasal dari sala satu SMA 1 Linggo Sari Baganti.
Setelah diamankan kemudian digiring ke halaman sekolah serta memanggil kepala sekolah SMA, untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.
IPTU Hendra, memberikan sangsi hukuman terhadap pelajar tersebut dengan menyuruh mengeliling lapangan Bola Basket sekolah, serta pust up, dan hormat bendera sambil menyanyikan lagu Indonesia Raya, Menghafal Pancasila, serta lagu-lagu wajib.
Selanjutnya Polsek beserta anggota melakukan pengecekan kendaraan yang diparkir dihalaman sekolah sesuai laporan warga, banyak pelajar yang memakai kendaraan knalpot brong, ” katanya.
Dalam pemeriksaan motor pelajar tersebut didapatkan 7 motor yang memiliki knalpot brong. Dan langsung diamankan di Mapolsek, serta memanggil orang tua pelajar.
Persyaratan untuk ambil motor dengan cara memasang knalpot standar, dan melengkapi surat-surat, dan membuat perjanjian, baru bisa motor dibawa pulang serta memberikan arahan kepada anak dan orang tua.
Lanjut Kapolsek IPTU Hendra, bahwa pihaknya secara rutin menggelar razia pelajar saat jam pelajaran. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya tawuran antar pelajar khsusnya di wilayah Linggo Sari Baganti.
Ditambahkan Kapolsek IPTU Hendra, agar kejadian tersebut tidak terulang pihaknya menghimbau kepada para orang tua maupun pihak sekolah agar melakukan pengawasan kepada anak anaknya. “Dengan pengawasan tersebut, harapan keberadaan anak anak yang awalnya bersekolah jangan sampai melakukan perbuatan negatif dan bisa berdampak buruk untuk masa depanya,” tutupnya.(AL)