
Limapuluh Kota,SUMBAR24JAM.id – Bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2023 tahun ini cukup miris dirasakan oleh anak anak murid SDN 05 di Jorong Sipatai kenagarian Taram kecamatan Harau 50 Kota Sumatera Barat,Jumat (1/12/2024)
Berdasarkan pemantauan awak media upaya penyegelan itu terjadi dugaan dihari libur,yang bertepatan dalam rangka memperingat Hari Pendidikan Nasional tahun ini.Cukup disayangkan sekali terjadi serta seharusnya tak mesti dilakukan dihari penting yakni Hari Pendidikan Nasional,” Ungkap salah satu masyarakat.
Sekolah Dasar Negeri 05 Jorong Sipatai kenagarian Taram didirikan tahun 1981 dan sudah berumur kira-kira 42 tahun dengan perjanjian diketahui oleh Ninik mamak setempat.Dahulunya lahan sekolah SDN 05 tersebut dibuat sebagai hak pakai buat anak anak Nagari yang mengikuti Proses belajar mengajar dengan catatan anak kemanakan yang mempunyai lahan bisa dipekerjakan serta diangkat menjadi PNS,”Ungkapnya.
Namun pokok persoalan bermuara perseteruan serta kemelut yang terjadi di dalam suku Piliang itu sendiri,dikarnakan penghulu meninggal dunia,jabatan posisi digantikan oleh kamanakan suku Piliang itu sendiri.
Akibat kamanakan yang diangkat jadi penghulu,akan tetapi kemanakan tersebut mempunyai permasalahan yang tak pernah kunjung selesai,terjadilah penyegelan lahan yang bersengketa tersebut,”Ungkapnya.
Datuak Suku Piliang tersebut belum bisa dibawa sahilia samudiak kedalam nagari dikarnakan persoalan lahan Pusako tak kunjung terselesaikan.
Permintaan datuk Datuk didalam suku Piliang hanya,”Ma Nan Tajua Tolong Agiahan,Ma Nan Taagiah lapehan”Tambahnya.
Penyegelan itu membuat sejumlah siswa SDN 05 tidak bisa memasuki area sekolah di momen Hardiknas 2023.Akan tetapi Murid murid tersebut sementara harus belajar diruang mesjid di Jorong Sipatai tersebut.Saat ini UPTD melayangkan surat ke dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten 50 kota supaya bisa mencarikan alternatif untuk murid didik yang jumlahnya kira kira 105 siswa dalam mengikuti proses belajar mengejar kedepannya.(red*)