Limapuluh Kota, SUMBAR24JAM.id – Masyarakat Nagari Labuah Gunuang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Limapuluh Kota geram. Bagaimana tidak, Jalan Payakumbuh-Lintau yang sudah lama mengalami rusak berat tak kunjung mendapat perhatian Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Berbagai macam aksi untuk menyindir Pemprov Sumbar sudah pernah dilakukan warga setempat, diantaranya melepas bibit ikan, memancing di badan jalan rusak yang tergenang air dan warga pernah pula menanam pohon pisang di badan jalan yang berlobang tersebut. Namun, nyatanya sampai sekarang tidak juga mendapat perhatian
Kesal dan tidak tau lagi kemana harus mengadu agar Jalan Provinsi Payakumbuh-Lintau itu mendapat perhatian, warga setempat meluapkan kekesalannya dengan memasang spanduk bernuansa sarkasme.
“Selamat Datang di Wisata Kabut dan Jalan Seribu Lobang,” begitu bunyi spanduk warga yang terpasang di pinggir jalan jorong Kabindu Bukik Alang Lawik itu. Spanduk tersebut berukuran lebih kurang 4×1 meter.
Panjang ruas jalan yang mengalami kerusakan parah itu diperkirakan sekitar 8 kilometer dan melewati tiga nagari di Kecamatan Lareh Sago Halaban. Jalanan itu berlubang dan bergelombang. Dari pantauan di lapangan, Rabu siang (13/9/2023) debu akibat jalan rusak juga terlihat sangat mengganggu warga sekitar dan pengguna jalan yang melintas.
Warga Nagari Labuah Gunuang, Rio Firmansyah yang memasang spanduk tersebut menyebut, bahwa langkah tersebut dilakukannya karena selama ini mereka hanya terus dijanjikan bahwa jalan tersebut akan segera diperbaiki.
“Karena itu akhirnya saya membuat satu spanduk yang akhirnya sama-sama kami pasang di pinggir jalan,” ujar Rio, Rabu (13/9/2023) di Nagari Labuah Gunuang.
Dia menyebut, tidak adanya perhatian Pemprov Sumbar dan Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota membuat membuat masyarakat sekitar tidak tahu lagi kemana harus mengadu.
“Kini kemana lagi kami harus mengadu. Kami sudah abis akal untuk meminta kepada pemerintah agar jalan ini dapat segera diperbaiki,” tambah Rio.
Kerusakan jalan Payakumbuh-Lintau di wilayah Lareh Sago Halaban sudah bertubi-tubi disorot dan dikecam warga, namun sampai saat ini infrastruktur Jalan Provinsi Payakumbuh-Lintau yang bertahun-tahun rusak parah disinyalir akibat dilintasi truk bertonase berat yang mengangkut material batu tambang itu belum ada tanda-tanda akan diperbaiki.
Sementara itu, Rama (42 tahun) warga Jorong Koto Panjang, Nagari Tigo Jangko, Kecamatan Lintau Buo, Kabupaten Tanah Datar merasa prihatin dengan kondisi jalan rusak di wilayah Lareh Sago Halaban, Kabupaten Limapuluh Kota. Dirinya mengaku kesulitan setiap kali melewati jalan rusak tersebut.
“Sudah terlalu parah kerusakannya. Kalau musim hujan badan jalan ini tergenang air dan kalau musim panas jalannya berkabut. Ini membahayakan bagi pengguna jalan,” ucapnya.
Dia berharap agar pemerintah, khususnya Pemprov Sumbar untuk segera memperhatikan dan memperbaiki ruas jalan rusak tersebut.