Limapuluh Kota, SUMBAR24JAM.id – Akibat pendataan warga yang sungguh-sungguh kurang mampu atau miskin, sejauh ini tetap saja menjadi masalah serius,tidak akurat, tersebar di seluruh kabupaten limapuluh Kota. Padahal,akurasi data itu teramat vital. Masih cukup banyak warga miskin yang sebetulnya lebih berhak menerima bantuan. Namun, mereka tidak masuk data base. Sebaliknya, warga relatif mampu, tapi diberi bantuan.
Seperti yang dirasakan keluarga miskin ini yang bernama Rina Susanti(43)tahun seorang ibu yang bekerja serabutan atau makan upah dan mempunyai anak 6 bersaudara harus bekerja sebagai ibu rumah tangga dan merupakan tulang punggung keluarga dari suami beliau Zainal berumur (48) tahun yang sudah almarhum akibat sakit.
Rina mempunyai anak diantaranya Muhammad(21tahun), Muhammad wingko (21 tahun),Aiyshah (19 tahun),kharunnisa Indira.Z (8 tahun),Athaya Dhamin Arnawarma (5) tahun,Harus Arvarezi (2 tahun)
Awak media mendapatkan informasi akan potret kemiskinan disebuah Jorong Kapalo Bukik Nagari Batu Payung,kecamatan Lareh Sago Halaban kabupaten 50 kota dikarenakan sudah tidak pernah lagi mendapatkan bantuan dari pemerintah setahun ini.Tahun sebelumnya beliau pernah mendapat kan sembako,”Tuturnya.
Rina yang kami temui ditempat kediaman bercerita keluh kesah kehidupan yang ia rasakan. ” Tahun dulu kami dapat sembako pak,namun data kami tahun ini tidak dapat lagi,”Ujarnya.
Awak media mencoba meminta keterangan bersama jorong Syahrial setempat melalui WhatsApp berdalih keluarga ini mendapat bantuan PKH “Tuturnya.
“Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak “itu yang dirasakan Rina warga miskin ini,disekian 6 bersaudara namun anak kedua beliau tak sebaik yang dirasakan,” Ujarnya.
Rahmad wingko yang berumur lebih Kurang 21 tahun merupakan anak kedua dari Rina mengalami sakit sejak berumur 9 bulan menderita panas tinggi divonis menderita Step berkepanjangan sampai saat ini.Wingko harus menjalani minum obat rutin sepanjang hidupnya.
Tak cukup sampai disini penderita an Rina harus kehilangan suami tercinta serta ditambah ayahnya mengalami penyakit Stroke dan ibunya menderita sering sakit sakitan,”Ungkapnya keawak media.
Keluarga miskin ini sangat serius harus diperhatikan oleh pemerintah setempat karna beban ekonomi yang sellalu menghimpit kehidupan keluarga ini,terkadang Rina harus mendapatkan bantuan dari sekitar tetangga yang merasa iba,karna apalah daya Rina merupakan tulang punggung menggantikan posisi suaminya buat menghidupkan 6 orang yang beliau pelihara.
Anggota DPRD kabupaten 50 Kota Asrul pernah bersimpati membantu keluarga ini dahulunya dengan membelikan baju buat anak anaknya untuk sekolah serta membelikan kursi roda untuk Muhammad wingko yang terbaring dirumah sampai saat ini.
Bantuan sembako Rina tak mendapat kan tahun ini termasuk bantuan langsung tunai (BLT) BBM yang baru saja disalurkan. ”Ternyata, ibu 6 orang anak ini luput dari pendataan,” katanya.
Ibu malang ini pun berharap Dinas Sosial (Dinsos) kabupaten 50 kota untuk melakukan pendataan secara cermat ,Tentu dengan memasukkan mereka yang sangat berhak mendapatkan bantuan.
”Masyarakat sekitar meminta dinsos serta perangkat wali dan jorong bergerak aktif lakukan pendataan,karna masih banyak lagi masyarakat tak terdata dan layak dibantu,”ibuhnya.
Arul yang merupakan aktivis kemanusiaan Luak 50 menegaskan keawak media, warga yang belum pernah mendapat bantuan harus dimasukkan dalam data penerima bantuan. ”Karena orang seperti Ibu Rina Susanti ini memang berhak dapat bantuan,baik BLT,sembako ato PHK,”Ujarnya.
” Anak 6 orang,suami udah meninggal,ibu sakit sakitan,bapak menderita stroke lengkap sudah penderitaan keluarga ini,”ujarnya.
Pihaknya pun mendorong berbagai bantuan harus tepat sasaran. Jangan sampai bantuan dari pemerintah kembali diberikan kepada mereka yang sebelumnya mendapat bantuan. Baik BLT, program keluarga harapan (PKH), maupun bantuan pangan nontunai (BPNT).
Kami berpesan kepada seluruh aparat pemerintahan baik dikota maupun di kabupaten limapuluh kota,segeralah perbarui data data Masyarakat sebelum menurunkan bantuan,Itu penting agar berbagai program bantuan sosial pemerintah bisa tepat sasaran. Selama ini, ada warga yang meninggal, tapi masih terdata sebagai penerima bantuan.
Bahkan, ada yang tergolong mampu juga masuk data penerima bantuan. ”Prinsipnya, jangan menumpuk di beberapa orang saja. BLT dan bansos harus disebarluaskan agar warga merasakan manfaatnya,” tutur Arul di penutup.
Bagi ibu dan bapak yang ingin berbagi bersama keluarga ini bisa konfirmasi melalui arul aktivis kemanusiaan di kontak 082169711142 buat keluarga ini.
(Red*)