SUMBAR24JAM.ID, SUTERA, PESSEL, SUMBAR
SUTERA – Anggota DPR RI Darul Siska mengajak masyarakat bergandeng tangan dalam upaya mencegah kasus stunting atau kurang gizi kronis akibat belum terpenuhinya asupan gizi dalam waktu yang lama pada balita.
Stunting masih menjadi fokus pemerintah hingga saat ini, agar kegiatan ini maksimal saya mengajak agar masyarakat terlibat dengan saling bergandeng tangan,” kata Darul Siska setelah kegiatan Sosialisasi Advokasi dan KIE Penanganan Stunting di Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan.Kemaren 21/10/2022.Di aula kantor camat sutera.
Ia menyebut keterlibatan masyarakat bisa diaplikasikan dengan cara saling membantu, saling peduli, dan saling berbagi dengan sesama.
“Bagi masyarakat yang hidup berkecukupan tingkatkan empati dan kepedulian terhadap mereka yang berekonomi lemah, sehingga gizi keluarga yang kurang mampu juga bisa tercukupi,” imbuhnya.
Dia mengungkapkan, dari 100 balita di Indonesia, 24 diantaranya stunting yang berdampak terhadap tidak maksimalnya pertumbuhan fisik dan otaknya.
Sebenarnya jika kita melihat secara komprehensif maka kasus stunting tidak hanya menjadi beban bagi keluarga penderita, namun juga masyarakat, dan negara. Hal itu karena sudah sangat dimungkinkan bahwa mereka yang mengalami stunting akan kurang produktif di usia dewasanya,” katanya lagi.
Kendati demikian lanjutnya tidak ada kata terlambat untuk pencegahan stunting, terutama jika penderita masih berumur kurang dari dua tahun atau 24 bulan.
Mudah-mudahan dengan kebersamaan kasus stunting bisa kita tekan,” ungkapnya.
Kegiatan Sosialisasi Advokasi dan KIE Penanganan Stunting di Kecamatan Sutera juga dihadiri oleh Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) Ahli Utama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Siti Fathonah, jajaran BKKBN Sumatera Barat,Kepala dinas PMDPPKB Zulkifli.Camat sutera Salman Alfarisi Brutu,Koordinator Lapangan Balai Penyuluh KKBPK Kecamatan Sutera, Busra Afrizal, S.IP. dan masyarakat peserta sosialisasi asal Kecamatan Sutera.(Aldasman)
Editor : Simon Tanjung