SUMBAR24JAM.ID, INDRAPURA, PESSEL, SUMBAR
INDROPURO – Seorang Janda 7 Orang Anak di Nagari Tigo Sepakat Indrapura, Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan meradang salah satu anaknya ditabrak oleh pegawai Bank BRI Unit Indrapura pada 17 Mei 2022 sekitar pukul 10.00 WIB.
Pelanggaran tersebut menurut Ibu Janda anak 7 bernama Helawanis (40) tersebut pada awak media bersama kuasa Hukumnya Dr. Rudi Chandra mebgatakan,” terkait insiden kelam yang menimpa anak nya empat bulan lalu, mengakibatkan cacat permanen di alat pendengaran anak nya tersebut ujarnya Selasa (15/09/2022) di Painan.
Insiden kecelakaan terjadi pada (17/05/22) sekira jam 10 siang lalu itu terjadi di Nagari Tigo Sepakat Inderapura Kecamatan Pancung Soal, Kabupaten pesisir Selatan, Sumatra barat.
Akibat dari kecelakaan tersebut anak perempuannya bernama Asyari (6 th) kehilangan indra pendengarannya seumur hidup, hal tersebut di ketahuinya setelah melewati rangakaian upaya pertolongan medis di salah satu rumah sakit swasta di Kota Padang.
Lanjutnya Heldawanis (40 ) yang didampingi kuasa hukumnya DR. Rudi Candra. Berharap adanya keadilan yang didapati.
DR. Rudi candra selaku penerima kuasa atas kasus yang menimpa janda dangan tanggungan tujuh orang anak tersebut mengatakan akan siap membantu setiap kebutuhan masyarakat untuk mencari kebenaran dan ketetapan hukum.
“Kita akan bantu setiap masyarakat yang membutuhkan pendampingan hukum untuk mendapatkan keadilan, Kita hadir untuk kebutuhan hukum masyarakat, dan terutama bagi masyarakat yang tidak mampu,” tutur DR.Rudi Candra.
Ia menambahkan kejadian ini juga sudah dilaporkan ke pihak berwajib dengan tujuan adanya keadilan.
” kami juga sudah membuat laporan polisi.” Tutup DR.Rudi Candra.
Pasalnya dari keterangan Heldawanis, pihak yang menabrak anaknya tersebut terkesan ingin lepas dari tanggung jawab dan juga berupaya membujuk dirinya untuk membuat kronologis kecelakaan palsu.
Heldawanis di bujuk untuk membuat keterangan bahwa anaknya kecelakaan terjatuh dari tangga agar bisa di tanggung oleh Jaminan kesehatan BPJS, namun heldawanis menolak.
Diketahui pemotor yang terlibat kecelakaan tersebut bekerja di salah satu Bank milik pemerintah. Dan kecelakaan tersebut terjadi di jam operasional bank tersebut.
Keseharian Heldawanis, bekerja sebagai buruh kasar, untuk menghidupi 7 orang anak nya yang masih usia kecil.
Sementara itu kondisi anaknya yang mengalami kecelakan tersebut masih terbaring lemah dan ketergantungan obat untuk menghilangkan rasa sakit yang masih saja di rasakan di bagian perut, kaki dan tangannya.
Helda wanis masih berharap anak nya bisa pulih seperti sedia kala, Sesuai dengan janji pelaku saat insiden kecelakan Terjadi, yang mengatakan akan mengobati anak saya sampe sembuh.(Redaksi)