Limapuluh Kota,SUMBAR24JAM.id – Penelusuran salah satu peristiwa pengeroyokan satu gadis malang berinisial EK yang akrap disapa Karin jadi kontraversi Dimata masyarakat,pasalnya kedua belah pihak belum mengadakan kesepakatan berdamai secara kekeluargaan,Sabtu (10/9/2022) kemarin.
Awak media berhasil mengorek keterangan dari korban bernama sapaannya Karin menjelaskan bahwa kronologis awal kejadian antara Karin dengan pelaku berinisial RL saling berbalas chatan dimedia whatsapp saling sindiran serta menghujat.
Setelah keduanya saling sindir menyindir diperangkat telpon seluler salah satu teman pelaku berinisial DV mengajak korban buat jalan keluar dengan alasan buat mengisi minyak BBM,serta Selfi Selfi photo “Tuturnya.
Karin merasa dibohongi oleh DV dikarnakan Pelaku telah merencanakan sebuah skenario sinetron yang telah dinanti beberapa orang teman pelaku 3 orang ditepi perbukitan.
Setelah keduanya berjumpa serta saling berdebat akan perihal dimaksud dalam sebuah chatan WhatsApp pelaku bersama teman temannya langsung mengeroyok Karin dengan menarik narik rambut Karin, menampar pipi Karin 2x serta menendang Karin yang dikala itu tidak melakukan perlawanan dikarnakan ketidak seimbang dalam melakukan perlawanan.
Karin memutuskan buat pulang kerumahnya berjalan kaki namun tidak sampai disitu pelaku bersama teman temannya Karin ditendang dan lempar dengan sendal jepit sehingga sambil menangis,Karin memutuskan buat untuk pulang kerumah.jarak rumah dengan lokasi kejadian sangatlah jauh karena pelaku beserta teman temannya meninggalkan Karin begitu saja seorang diri,”Sahutnya awak media.
Setelah sesampai dirumah korban Karin menceritakan kejadian yang menimpa dirinya kepada orang tuanya,merasa diperlakukan tidak adil oleh terdakwa hingga dikeroyok bersama rekan pelaku serta ditinggalkan begitu saja, keluarga mengetahui kejadian ini segera melaporkan kepihak berwajib.
Keluarga menuntut keadilan dari pihak polisi yang menolak buat di visum dengan alasan tidak ada tindakan kekerasan benda tajam ato lainnya.
“kami sangat menyesalkan terhadap insiden pengeroyokan ini yang melibatkan anak kami dengan beberapa remaja tersebut. Menurutnya,bagaimanapun keadilan harus ditegakkan,”Ujar keluarga Karin.
Sementara ini,Hendra selaku perangkat jorong Boncah kenagarian batubalang membenarkan melalui telpon menuturkan bahwa salah satu warganya ada masalah pengeroyokan,serta juga beliau memperoleh keterangan tambahan tentang pemicu aksi pengeroyokan, yakni mulai dari masalah chatan saling hujat yang bercampur dengan rasa kesal para pelaku terhadap korban.
Pihak keluarga menyayangkan sikap perangkat jorong yang tidak Arif bijaksana dalam menyelesaikan permasalahan ini dikarnakan ini sudah masuk unsur pidana,yakni pasal perencanaan dan pasal pengeroyokan,”Ujarnya.
“Ranah hukum kasus pengeroyokan yang ditangani polisi, tentu kami tidak intervensi. Tapi, kami sebatas penindakan namun secepatnya kami adakan midiasi,”ungkap Hendra.
korban sudah memiliki rekaman Vidio sebelum rencana pengeroyokan dilakukan, serta video pengeroyokan berdurasi 25 detik lebih kurang maupun photo salah satu pelaku memiliki disaat kejadian,”Sahut korban.
Video menunjukkan lokasi pengeroyokan di area tanaman rumput dipinggir tepi bukit. Adapun waktu kejadiannya pada kisaran jam 17.00 sore.
Pihak keluarga korban meminta perangkat jorong dan keluarga pelaku buat menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan, “Ungkapnya dipenutup.(red*)
Editor.